Ade Yasin : Melalui Program Samisade, Saya Ingin Hadirkan Pembangunan yang Adil dan Merata Bagi Seluruh Desa

TENJOLAYA-Bupati Bogor, Ade Yasin lakukan kunjungan kerja dalam rangka Saba Desa ke wilayah Kecamatan Tenjolaya, untuk melihat langsung hasil pembangunan Program Satu Milyar Satu Desa (Samisade) di 7 Desa se-Kecamatan Tenjolaya, Kamis (31/3/22).

Bupati Bogor, Ade Yasin menyampaikan, melalui Program Samisade dirinya ingin memberikan pembangunan yang adil dan merata bagi 416 desa yang ada di Kabupaten Bogor. Meskipun perlu waktu untuk bisa membuat infrastuktur di seluruh desa itu bagus. “Kita cicil melalui Samisade, lama-lama selesai, lama-lama desa menikmati indahnya hidup di desa dengan infrastruktur yang lengkap dan layak,” ujar Ade Yasin.

Tambah Ade Yasin mengungkapkan, ketika seluruh infrastruktur di desa sudah bagus, mana lagi yang harus dibangun, maka anggaran Samisade bisa di geser ke pemberdayaan masyarakat, permodalan masyarakat atau pelaku UMKM, semua harus kebagian porsi, karena Kabupaten Bogor ini terdiri dari banyak desa sehingga urusan desa ini harus diselesaikan. Termasuk 19 kelurahan juga akan ia selesaikan sesuai dengan porsinya masing-masing.

“Kalau kelurahan dipimpin oleh PNS yang ditugaskan oleh Bupati, jadi Bupati kapan saja bisa berkomunikasi dan mengakses anggarannya, baik melalui kecamatan atau langsung ke kelurahan juga bisa, tapi ke desa kan ada aturan mainnya, karena desa itu otonom, desa itu dipilih oleh masyarakat, kadesnya. Banyak janji-janji kades yang harus juga diselesikan, apa yang dijanjikan kalau tidak ada anggaran susah, makanya saya luncurkan bantuan melalui Program Samisade, jadi janji siapapun akan terpenuhi,” Jelas Bupati Bogor.

Menurutnya, Pemerintah Desa cukup kesulitan dalam mewujudkan infrastruktur desa yang baik, sebab anggara ADD atau DD tidak akan bisa membiayai pembangunan infrastruktur di desa, terlebih saat ini ADD, dan DD ini proporsinya 40% BLT dan 20% ketahanan pangan, meskipun ada bantuan dari provinsi namun nominalnya hanya Rp130 juta.

“Saya tahu anggaran yang tersisa dari ADD dan DD untuk infrastruktur, supaya adil, supaya ada pemerataan makanya saya turunkan Samisade, kami berikan Rp1 milyar untuk desa. Kedepan kita akan terus membangun untuk jadikan desa di Kabupaten Bogor jadi desa yang maju, mandiri dan bisa mengangkat Kabupaten Bogor menjadi wilayah yang aman, nyaman, maju dan sejahtera,” ungkapnya.

Lebih lanjut Bupati Bogor menerangkan bahwa sejumlah desa yang mendapatkan anggaran Samisade kurang dari Rp1 milyar, itu bukan karena tidak ada anggaran tetapi diverifikasi dari proposal yang diajukan serta verifikasi lapangan oleh tim ahli dan tim teknis, sehingga anggarannya sesuai dengan seharusnya. Proposal yang diajukan ke pemerintah daerah harus melalui Musyawarah Desa yang dihadiri oleh Kepala Desa dan tokoh-tokoh masyarakat termasuk BPD.

“Ketika mengajukan Rp1M, tetapi saat dicek lapangan oleh tim ahli dan tim teknis ternyata nilainya kurang dari Rp1M berarti yang turunnya tidak Rp1M. Jadi bukan berarti pengajuan Rp1M turun Rp1M tetapi ketika diteliti oleh tim teknis ternyata hanya membutuhkan anggaran Rp700 juta, maka turunnya Rp700 juta, kalau kelebihan nanti jadi temuan,” Ade Yasin menegaskan.

Ia menegaskan, di saat daerah lain terkena refocusing anggaran oleh Pemerintah Pusat akibat pandemi Covid-19. Namun berdasarkan pertimbangan dan mempelajari semua postur anggaran, ternyata Pemkab Bogor bisa membangun walaupun terkena refocusing.

“Tapi bagaimana caranya, meskipun kena refocusing tetapi kita harus bisa membangun, bahkan kades se-Indonesia bingung, kok bisa dimasa pandemi turun Samisade, kok bisa turun uang. Semuanya perlu ikhtiar, orang tidak perlu tahu upaya kita, upaya bupati untuk mencari anggaran untuk desa. Fokus kami adalah bagaiaman desa itu kebagian porsi pembangunan,” jelasnya.

Bahkan, lanjut Ade Yasin di masa pandemi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor naik sebesar 114% dari Rp3,2 trilyun naik jadi Rp3,4 trilyun. Itu diperoleh melalui inovasi yang dilakukan yakni diskon 10%, penghapusan denda, dan penghapusan pajak PBB kecil.

“Sehingga mereka berlomba-lomba membayar pajak, takut tahun depan tidak ada diskon lagi, itu salah satu upaya kita untuk menaikkan pajak,” tandasnya.

Turut hadir mendampingi Bupati Bogor Kunjungan Kerja yakni, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor H.Romli, Anggota DPRD Prov Jabar, Kepala Cabang BJB Cibinong, Aspemkesra, Kepala DPMD, Kepala Diskominfo, Kepala DPUPR, Kepala DiskopUKM, Kepala Disdukcapil, Kepala DP3AP2KB, Kepala Distanhorbun, Tim Percepatan Pembangunan Strategis, Camat Tenjolaya dan Para Kades se-Kecamatan Tenjolaya.

Adapun Program Samisade di 7 Desa se-Kecamatan Tenjolaya sepanjang 10.501 meter adalah:

1. Desa Tapos I, Betonisasi jalan seluas 1.200 m x 2,5 m x 0,15 m di Kp. Setu Rt. 003 Rw. 003 dan Kp. Kubang Rt. 004 Rw. 005
2. Desa Tapos II, Pengaspalan Jalan Desa seluas 3.000 m x 2 m x 5 cm di Rw. 001 Rw. 002 dan Rw. 005
3. Desa Cibitung Tengah, Betonisasi Jalan Desa seluas 1.500 m x 2,20 m x 0,15 m di Kp. Cibitung Rt. 08 Rw. 02 – Rt. 10a Rw. 03. Lalu Pembangunan TPT seluas 300 m x 1,5 m x 0,25 m di Kp. Cibitung Rt. 10b Rw. 03 dan Rt. 11a Rw. 03. Serta Pembangunan Drainase seluas 600 m x 0,20 m x 0,50 m di Kp. Cibitung Rt. 08 Rw. 02 dan Rt. 10a Rw. 03.
4. Desa Situ Daun, Pembangunan TPT seluas 1.212 m x (0,5),(1),(1,2),(1,5),(3,5) m x 0,30 m di Kp. Situdaun Rt. 010 Rw. 003 – Kp. Legok Leumeung Rt. 014 Rw. 003.
5. Desa Cinangneng, Rabat Beton seluas 1.386 m x 2,5 m x 0,15 m di Kp. Cinangneng Rt. 002 Rw. 001. Dan pembangunan TPT seluas 87 m x 0,3 m x (5), (3,5), (3) m di Kp. Cikalancing Rt. 016 Rw. 03.
6. Desa Gunung Malang, Pengaspalan Jalan Desa seluas 2.115 m x 2,5 m x 0,03 m di Kp. Pasir Gaok Rt. 03 Rw. 04 – Kp. Curug Luhur Rt. 02 Rw. 05. Dan Pembangunan TPT seluas 135 m x 0,65 m x 6 m di Kp. Pasir Gaok Rt. 03 Rw. 04
7. Desa Gunung Mulya, Betonisasi Jalan Lingkungan seluas 1.300 m x 3 m x 0,10 m di Kp. Cimanggu – Kp. Cikareo, dan pembangunan Drainase seluas 794 m x 1 m x 0,30 m di Kp. Cimanggu – Kp. Cikareo.