Ade Yasin: Cegah Loss Generation Melalui Metode Blended Learning

CIBINONG-Bupati Bogor, Ade Yasin Ikuti webinar pendidikan secara virtual, di Pendopo Bupati Bogor, Sabtu (16/10). Dalam rangka mewujudkan guru cakap bermedia digital, cakap numerasi dan berkarakter dalam menghadapi tantangan global.

Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, pandemi Covid-19 berdampak luar biasa terhadap dunia pendidikan di Indonesia, stakeholder pendidikan harus beradaptasi mengajar dengan cara-cara baru yaitu belajar secara daring, hybrid learning, blended learning, selama satu tahun lebih harus belajar secara daring atau online. Tantangan PJJ tidak semua daerah memiliki infrastruktur internet dan gawai yang memadai.

“Jika siswa yang tinggal di perkotaan mungkin tidak terlalu banyak kendala, tetapi bagi siswa yang tinggal di pelosok atau wilayah blank spot tentunya ini akan repot, karena masih banyak desa-desa yang kondisinya masih blank spot,” jelas Ade Yasin.

Lanjut Bupati Bogor, apalagi kondisi luas wilayah Kabupaten Bogor yang secara administrasi terdiri dari 40 Kecamatan, 435 desa dan kelurahan dengan jumlah penduduk 5,5 juta jiwa, memiliki 1.844 sekolah jenjang SD dengan 522.312 ribu peserta didik, dan 718 sekolah jenjang SMP dengan 208.164 ribu peserta didik yang tersebar di 40 kecamatan sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk dapat memberikan layanan pendidikan yang merata dan berkualitas.

“Pemkab Bogor melalui Program Karsa Bogor Cerdas terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui berbagai program. Tentunya untuk mendukung sistem PJJ kami telah memasang wifi 240 titik, sekarang sudah ditambah menjadi 256 titik. Kami juga sudah memiliki 1.615 menara telekomunikasi di 389 desa atau 93,51% dari seluruh desa di Kabupaten Bogor sudah tercover internet baik melalui coverage seluler maupun free wifi,” ungkap Bupati Bogor.

Kemudian, Ade Yasin juga mengungkapkan, bahkan Dinas Arsip Kabupaten Bogor telah meluncurkan ibogorkab yaitu aplikasi perpustakaan digital berbasis media sosial, yang dilengkapi dengan e-reader untuk membaca e-book dan fitur-fitur media sosial lainnya, sehingga pengguna dapat terhubung dan berinteraksi dengan pengguna lainnya. ATM Pancakarsa juga sangat membantu dalam era digitalisasi ini, seluruh transaksi di Kabupaten Bogor sudah melalui cashless termasuk intensif guru honor, guru madrasah, guru PAUD, juga tenaga pendidik lainnya.

“Bahkan tahun ini kami juga meluncurkan 1.200 beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dan beasiswa 20 ASN Magister Inovasi Regional, kita dukung seluruh ASN untuk berinovasi lalu kami sekolahkan mereka untuk mengambil S2. Program pendidikan lainnya seperti tuntas rehabilitasi ruang kelas SD dan SMP, Kartu Bogor Cerdas, PKBM bagi pesantren salafiyah untuk memberikan ijazah paket kesetaraan, sekolah inklusif di setiap kecamatan, serta bantuan operasional untuk lembaga diniyah takmiliyah dan TPQ,” terangnya.

Ungkap Ade Yasin bahwa, ditengah pandemi tahun 2020 seorang guru SDN Nanggeleng Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor berhasil berinovasi di bidang Higher Order Thinking Skill (HOTS) melalui penerapan konsep belajar daring yang bisa menjadi dasar untuk mengembangkan metode pembelajaran interaktif dan futuristik, sehingga dinobatkan oleh Kemendikbud sebagai duta sains nasional.

“Ini prestasi inovasi yang membanggakan dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pendidik lainnya untuk terus berupaya menciptakan cara belajar yang efektif,” harapnya.

Katanya, bagaimanapun PJJ bukan sekedar transmisi pengetahuan, tapi bagaimana memastikan pembelajaran tetap disampaikan dengan baik. Di sinilah tantangan bagi para pendidik agar apa yang menjadi kekhawatiran stakeholder pendidikan saat ini tentang loss generation dapat kita cegah. Permasalahan yang ditimbulkan akibat penerapan 100% pembelajaran daring cukup kompleks, karena terkait penataan sistem pembelajaran, kurikulum, teknologi, sarana prasarana, hingga kesiapan SDM baik pendidik maupun peserta didik.

“Masing-masing siswa punya kapasitas berbeda ada yang baik-baik saja, selama belajar daring prestasinya tetap baik. Belajarnya tetap terjaga, namun kebanyakan sulit beradaptasi dengan pola daring sehingga semangat belajar turun, prestasi ikut turun. Tentunya pola daring ini juga tidak selamanya bisa kita terapkan,” tegasnya.

Lanjut Bupati menyatakan, saat ini Pemkab Bogor telah menerapkan model blended learning atau gabungan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan daring atau hybrid learning. Alhamdulilah saat ini kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor melandai.

“Sejak Agustus 2021 kami sudah menerapkan PTM terbatas bagi satuan pendidikan yang telah lolos verifikasi dan memenuhi kelengkapan sarana prasarana penunjang pembelajaran di masa pandemi Covid-19. PTM dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50%. Khusus untuk PAUD kapasitas maksimal 30% dan jarak antar anak minimal 1,5 meter. Vaksinasi adalah syarat mutlak bagi guru untuk bisa mengajar tatap muka. Pelajar juga kita prioritaskan untuk divaksin lebih dulu,” bebernya.

Ia juga menghimbau, kepada para guru untuk terus mengembangkan diri dan berinovasi, agar menjadi guru yang mampu membangun budaya positif, menginspirasi, menjadi teladan dan menghasilkan murid berkompetisi global dan berakhlak mulia.

Secara virtual, Menteri Kominfo RI, Johnny G Plate mengatakan, Peran guru dalam pembelajaran digital menuntut keahlian untuk menerapkan solusi yang tepat terhadap berbagai permasalahan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. Perubahan tersebut membutuhkan orientasi baru terhadap pendidikan yang menekankan pada komunikasi, kolaborasi, inovasi, kreativitas, dan inovasi. Dalam era digital dibutuhkan guru yang mampu mengikuti perkembangan zaman, dapat memainkan peran sebagai perubahan zaman, sekaligus konsultan pembelajaran yang memiliki rasa kemanusiaan dan moral yang tinggi. Sehingga mampu bekerja di lingkungan pendidikan yang dinamis.

“Dalam era digital dinamis ini, guru diharapkan dapat menerapkan multi channel learning yang memperlakukan siswa sebagai pembelajar yang dinamis, yang bisa belajar dimana saja, kapan saja, dari siapa saja, dari berbagai sumber dimana saja, selain itu kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa diharapkan dapat ditingkatkan, misalnya dengan mengasah kemampuan mereka untuk menemukan dan mengidentifikasi berbagai hal secara tepat di dunia maya,” imbuhnya.