CIBINONG – Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bogor, Komunitas Biker Safety Riding Polres Bogor bersama Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pengurus Cabang Kabupaten Bogor. Lakukan edukasi keselamatan berkendara yang digelar empat hari dari 19-22 Juni 2025, yang berlangsung di Kabogorfest 2025, pada Kamis (19/6/25). Puncaknya akan melibatkan simulasi bagi pengendara roda dua dan roda empat secara massal, 

Ketua Biker Safety Riding Polres Bogor, Pak Supendi, menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye keselamatan yang menyasar masyarakat umum, terutama pengendara roda dua yang menjadi kelompok paling rentan dalam kecelakaan lalu lintas.

“Kami ingin masyarakat tahu, bagaimana cara berkendara yang baik dan benar. Apalagi, angka kecelakaan roda dua di Kabupaten Bogor masih cukup tinggi. Kami edukasi soal teknik pengereman, memahami fungsi kendaraan, bahkan mengantisipasi saat terjadi kecelakaan,” ujarnya 

Tak hanya itu, kegiatan edukatif ini juga menyasar ibu-ibu yang kerap melakukan kesalahan fatal dalam berkendara, seperti kesalahan menggunakan lampu sein. 

“Hal-hal kecil tapi berisiko tinggi inilah yang kita luruskan,” tambah Supendi.

Kegiatan ini menjadi menarik karena dikemas secara interaktif. Masyarakat bisa langsung mencoba lintasan safety riding seperti uji SIM, lengkap dengan motor, perlengkapan keamanan, dan pendampingan dari tim profesional.

“Bahkan bagi yang tidak membawa kendaraan sendiri, panitia telah menyiapkan motor dan perlengkapan keselamatan, seperti helm, pelindung kaki dan tangan,” lanjutnya.

Menurutnya, materi pelatihan diberikan oleh gabungan instruktur dari kepolisian dan komunitas biker, yang disampaikan oleh Satlantas Polres Bogor. Untuk memberikan pemahaman hukum dan peraturan lalu lintas, sementara komunitas biker berbagi pengalaman praktis di lapangan.

Inisiatif ini menjadi contoh kolaborasi antara komunitas dan institusi kepolisian dalam membangun budaya berkendara yang aman dan tertib. Harapannya, kegiatan ini mampu menciptakan kesadaran kolektif bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama.

 "Tak ada syarat khusus bagi masyarakat yang ingin ikut serta. Cukup datang langsung ke lokasi kegiatan yang telah disiapkan, dan seluruh fasilitas edukasi sudah bisa dinikmati secara gratis," tegasnya.

Ditempat yang sama, salah satu penggerak kegiatan ini, Deddy Suhendi yang akrab disapa Kang Ucing, berbagi pandangannya mengenai pentingnya membangun budaya berkendara yang aman dan bertanggung jawab.

“Safety riding ini bukan cuma kegiatan, tapi sudah jadi cara kami untuk terus menumbuhkan kesadaran pengguna jalan. Tim kami di divisi kegiatan yang menangani semua teknis pelatihan, dari persiapan sampai pelaksanaan,” jelas Kang Ucing yang turut terlibat langsung menguji lintasan pelatihan.

Dalam simulasi tersebut, peserta diajak melewati berbagai rintangan seperti zig-zag, tikungan tajam, hingga skenario menghadapi pejalan kaki yang tiba-tiba menyeberang. 

“Ini semua untuk melatih refleks, keseimbangan, serta kemampuan antisipasi pengendara terhadap situasi mendadak yang umum terjadi di jalan,” tambahnya.

Ia menekankan bahwa sebelum berkendara, aspek kesiapan diri juga tidak kalah penting. Pastikan perlengkapan standar seperti helm dan jaket sudah digunakan. Yang lebih penting lagi adalah kondisi tubuh yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Jangan lupa juga berdoa sebelum berangkat.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak hanya fokus pada keselamatan pribadi, tapi juga peduli terhadap keselamatan pengguna jalan lainnya. 

“Kami berharap dengan pelatihan seperti ini, masyarakat semakin sadar bahwa safety riding itu bukan pilihan, tapi keharusan. Karena yang kita jaga bukan cuma diri sendiri, tapi juga nyawa orang lain," imbuhnya.