CIBINONG-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, menyampaikan perkembangan pembentukan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) Bogor Timur dan Bogor Barat. Saat ini CDPOB Bogor Timur dan Bogor Barat sudah disetujui Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Barat, tinggal menunggu Pemerintah Pusat mencabut moratorium. Hal tersebut disampaikannya saat berdialog di Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM Diskominfo, Jumat (30/4). “Rencana pemekaran wilayah itu tidak ujug-ujug, jadi kronologis nya harus paham dulu. Jawa Barat itu dulu pernah ada Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 31 Tahun 1990. Ada 24 kabupaten/kota di Jawa Barat sudah melakukan kajian, dan punya keinginan dimekarkan menjadi 42 kabupaten/kota. Kebetulan saya pernah bertugas di provinsi selama 7 tahun, jadi hafal itu semua,” terang Burhanudin. Bupati termasuk DPRD sampai Gubernur juga sudah menyetujui pembentukan CDPOB Bogor Barat dan Bogor Timur. Ini amanat RPJMD, amanatnya itu Bupati mengusulkan pembentukan CDPOB Bogor Barat dan Bogor Timur. Kemudian, kami sudah mendesign dan melengkapi persyaratan Bogor Barat dan Bogor Timur itu dengan berpedoman ke Rencana Induk Penataan Daerah Otonomi. “Saya menekankan, pembentukan CDPOB ini bukan seolah-olah hanya mengejar keinginan tapi ini kebutuhan masyarakat. Kami sama sekali tidak berpikir nanti kalau jadi, akan bagi – bagi kekuasaan, agar ada kursi tambahan dan lain – lain. Tidak begitu, tapi lebih bagaimana kami mendekatkan pelayanan, meningkatkan pelayanan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. Ia menjelaskan, potensi di Bogor Barat, dari awal tahun 2013, kita sudah mendorong CDPOB Bogor Barat yang hampir semua potensi punya, pariwisata, kesuburan tanah untuk pertanian, perternakan, perkebunan, pertambangan. Kaitan sarana juga kita sudah punya rumah sakit, sudah punya terminal bahkan kalau nanti Kecamatan Dramaga masuk di Bogor Barat, IPB pun jadi ada di Barat. Selanjutnya di sana sudah dipersiapkan zona bisnis yang bertaraf nasional dan regional. “Sementara di Bogor Timur, kalau bicara PAD nya bahkan lebih besar. Kalau hari ini, Bogor Barat sekitar 280 Milyar, Bogor Timur justru bisa sampai 500 Milyar walaupun cuma 7 kecamatan. Jadi lebih besar karena memang di Timur salah satu penunjang terbesarnya, kita punya dua pabrik semen,” ungkapnya. Kemudian, lanjut Burhanudin, di Timur juga ada penyumbang jasa perdagangan, kota wisata ada di timur yang sudah berkembang, terus juga ada Grup Citra Indah ada di timur. Apalagi sekarang yang di ujung Tanjungsari juga sudah berkembang sebagai objek penangkaran rusa, objek wisata Sukamakmur juga sudah bekembang. Hal tersebut bisa menambah pundi – pundi PAD di wilayah Timur, jadi saya kira Timur dan Barat kami optimis berkembang. “Sekarang kita tetap bersama–sama masyarakat, aktivis, forum, terus mendorong mudah-mudahan ketika pemerintah mencabut moratorium, kita masuk di rangking atas. Saya selalu optimis kalau kita bisa berada di rangking atas melihat dari aspek kewilayahannya,” katanya. Menutup perbincangan, Sekda Burhanudin menuturkan, sekarang bola ada di pemerintah pusat. Disamping kita berusaha, tapi kita juga berdoa, kita doakan para pemimpin di pusat itu membuka moratorium walaupun mungkin terbatas. Kami dari Pemerintah Kabupaten Bogor siap mendukung dan siap melengkapi berbagai persyaratan yang dibutuhkan. “Kami sudah berupaya dan berdoa, mudah-mudahan harapan warga Kabupaten Bogor untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik serta meningkatkan kesejahteraan melalui CDPOB Bogor Barat dan Bogor Timur ini bisa terealisasikan,” tutur Burhanudin.