Cibinong, Kompim – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, bersama Wakil Bupati Bogor, Ade Rohandi, melantik dan mengambil sumpah 53 orang pejabat eselon III dan IV, pada Kamis (26/6/2025) di Pendopo Bupati Bogor. Ini kali ketiga pemerintah Kabupaten Bogor melaksanakan tiga kali pelantikan pejabat sebagai bagian dari upaya penataan birokrasi, sejak Bupati dan Wakil Bupati dilantik pada 20 Februari 2025 lalu.

Langkah ini merupakan bagian dari penguatan tata kelola pemerintahan yang profesional, adaptif, dan responsif terhadap tantangan pembangunan daerah.

Rudy menjelaskan bahwa pelaksanaan pelantikan sebelum enam bulan membutuhkan izin dari berbagai pihak. "Dikarenakan masa jabatan yang belum genap enam bulan, kami terlebih dahulu mengajukan izin kepada Gubernur Jawa Barat. Pelantikan ini telah mendapatkan persetujuan dari Gubernur, kemudian dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), hingga akhirnya memperoleh izin tertulis dari Menteri Dalam Negeri," ujar Rudy.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh proses tersebut dijalankan agar tidak melanggar peraturan yang berlaku. Namun menurutnya, hal ini justru memberi warna tersendiri bagi Kabupaten Bogor. "Langkah-langkah tersebut kami ambil agar tidak melampaui undang-undang yang berlaku," jelas Rudy.

Lebih jauh, Rudy menyampaikan filosofi kepemimpinan yang diusungnya dalam mengelola dinamika birokrasi. "Semakin kencang angin berhembus, semakin berani kami melangkah ke depan. Tapi jika angin berhembus perlahan, berarti langkah-langkah kami tidak berpengaruh," ujarnya.

Terkait rotasi, mutasi dan promosi jabatan, Rudy menekankan bahwa seluruh proses dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi, bukan atas dasar kedekatan personal. "Tidak ada yang bahagia, tidak ada yang bersedih. Kami melakukan mutasi dan rotasi bukan karena kesalahan atau kedekatan. Justru karena kami percaya, bapak dan ibu memiliki kapasitas dan kompetensi. Tularkan kemampuan itu di tempat yang baru agar semakin bersinar, seperti di tempat sebelumnya," tegasnya.

Rudy juga mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terus mendukung pemerintah daerah dalam melayani lebih dari 5,8 juta penduduk Kabupaten Bogor. "Di tempat yang baru, tenaga dan semangat harus lebih besar dari sebelumnya. Tunjukkan kepada kami bahwa kami tidak salah memilih orang," kata Rudy.

Di hadapan awak media, Rudy turut mengatakan bahwa semua orang memiliki masa lalu, namun yang terpenting adalah kesempatan untuk menatap masa depan dan memberi kontribusi bagi masyarakat. "Setiap orang punya sejarah. Tapi semua juga punya hak atas masa depan. Selama ada niat baik untuk berubah dan melayani, kita beri kesempatan kepada ASN yang memiliki potensi," ujarnya.

Selain itu, untuk pengisian jabatan eselon II, Rudy mengungkapkan bahwa Pemkab Bogor telah membentuk panitia seleksi yang tidak melibatkan unsur internal Pemkab Bogor. 

"Panitia seleksi kami bersifat independen, melibatkan unsur dari Kemenpan-RB, Kemendagri, BKN dan pihak eksternal lainnya. Ini kami percepat di enam bulan pertama agar prosesnya tidak subjektif dan tidak semata-mata bergantung pada kebijakan kepala daerah," tutup Rudy. (nps – ed.swa).