Tajurhalang, Kompim – Bupati Bogor Rudy Susmanto tegaskan komitmen Pemkab Bogor dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan, melalui Badan Latihan Kerja (BLK) di bawah naungan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).
Pemkab Bogor tidak hanya menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap masuk ke dunia industri, tetapi juga secara strategis menghadirkan solusi untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Bogor.
Hal tersebut disampaikan Rudy saat meresmikan sejumlah fasilitas pelatihan ketenagakerjaan, yakni Gedung Serbaguna Soebianto Djojohadikoesoemo, Gedung Workshop Mayor Raden Oking Jaya Atmaja, Gedung Workshop Kapten Muslihat, Balai Latihan Kerja (BLK), Disnaker Kabupaten Bogor, yang berlokasi di Kecamatan Tajurhalang, pada Rabu (28/5/25).
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan dunia industri dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan masa kini. Melalui kolaborasi antara Pemkab Bogor dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), kebutuhan tenaga kerja di sektor industri akan dijawab dengan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terlatih melalui BLK.
Menurutnya, generasi muda perlu dipersiapkan secara serius agar memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Dengan pendekatan yang tepat sasaran, mereka tidak hanya siap kerja, tetapi juga berdaya saing tinggi di dunia kerja yang terus berkembang.
Rudy menjelaskan BLK secara konsisten menggelar pelatihan dengan kapasitas 20 peserta setiap angkatan. Setiap pelatihan berlangsung selama dua minggu dan diadakan setiap hari, memungkinkan BLK untuk melatih sekitar 40 orang setiap bulannya. Dengan ritme ini, dalam setahun BLK mampu mencetak sekitar 500 tenaga kerja terlatih yang siap memasuki dunia industri.
“Persyaratanya hanya butuh Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), ijazah terakhir, dan semuanya gratis diberikan pelatihan oleh Pemkab Bogor melalui Dinas Tenaga Kerja,” jelas Rudy.
Rudy menambahkan bahwa pelatihan di BLK tidak hanya gratis, tetapi peserta juga menerima uang saku sebagai bentuk dukungan. Meski demikian, kuota peserta saat ini masih terbatas. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk mengoptimalkan infrastruktur dan fasilitas yang ada agar mampu menampung lebih banyak peserta pelatihan setiap bulannya.
Sementara itu, Rudy menjelaskan bahwa jenis pelatihan yang diselenggarakan di BLK sangat beragam. Mulai dari pelatihan otomotif, las listrik yang tidak hanya untuk pekerjaan di darat tetapi juga las bawah air hingga pelatihan furniture. Secara keseluruhan, terdapat sekitar 15 jenis pelatihan yang ditawarkan, termasuk kelas digital yang berfokus pada desain serta semua ini menyesuaikan ketersediaan infrastruktur yang ada.
Rudy menjelaskan bahwa Pemkab Bogor saat ini juga mendukung program kebijakan pemerintah pusat, khususnya di bidang pertanian. Di wilayah Bogor Timur, sudah disiapkan fasilitas seperti gudang dan perlengkapan pendukung lainnya. Ke depan, BLK akan mengembangkan pelatihan di wilayah tersebut agar para peserta dapat langsung memanfaatkan lahan pertanian yang tersedia di Bogor Timur sebagai sarana praktik.
“Kita boleh bangga jika mampu mengirim tenaga kerja ke luar negeri, tetapi kita harus lebih bangga jika bisa menciptakan tenaga kerja yang memenuhi kebutuhan dalam negeri dan membangun bangsa. Saat ini, saya melihat semangat baru dari Pemkab Bogor,” pungkas Rudy. (nps – ed.swa).