BABAKANMADANG-Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan bahwa Kabupaten Bogor adalah daerah responsif gender dengan mengutamakan pengarusutamaan gender di semua lini. Ini diperkuat dengan diraihnya predikat utama Anugerah Prahita Ekapraya tahun 2020. Hal tersebut dikatakan Ade Yasin pada kegiatan Verifikasi dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak oleh tim verifikator Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) RI, di Ballroom Rukun Hotel Dharmawan Park, Kecamatan Babakan Madang, Senin (5/4). “Di Kabupaten Bogor isu terkait gender sepertinya sudah tidak ada masalah karena banyak juga kaum perempuan yang memegang posisi di level pimpinan. Kami sudah sangat responsif, karena bupatinya perempuan maka akan sangat malu sekali ketika kita tidak responsif gender,” ujar Ade. Ade menjelaskan bahwa Kabupaten Bogor banyak prestasi yang sudah ditorehkan kaum perempuan. Di Kabupaten Bogor penilaian kinerja perempuan harus berbasiskan prestasi, jadi ketika ada satu kesempatan harus bersaing dengan lawan jenisnya, ternyata sebagian besar perempuan mampu mengalahkan lawan jenisnya dan ini merupakan kesempatan bagi perempuan. “Anggaran di Kabupaten Bogor pun cukup responsif gender. Kita lebih mengutamakan kesetaraan dalam penganggaran, yaitu berupa proses maupun dampak alokasi anggaran pada program dan kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kesenjangan gender’” terang Ade Yasin. Kami, lanjutnya, menelaah dampak dari belanja anggaran dan menganaliasa alokasi anggaran untuk menjawab kebutuhan, kepentingan dan aspirasi perempuan, anak serta kaum difabel, juga tidak luput dari perhatian kami yakni lansia. Kemudian melalui program prioritas kami terus mendorong perempuan agar bisa berkiprah dalam dunia politik. “Butuh komitmen semua pihak agar bisa mendorong kaum perempuan maju dan tentunya bersama-sama berpartisipasi dalam pembangunan dengan bantuan program dari pemerintah daerah. Semoga apa yang kita lakukan tentang gender ini mencapai keadilan kesetaraan gender untuk perempuan dan anak di Kabupaten Bogor. Tahun lalu, ungkap Ade, Kabupaten Bogor meraih predikat utama Anugerah Parahita Ekapraya, prestasi tersebut adalah buah kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh elemen secara pentahelix yakni pemerintah, komunitas atau masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media. “Mudah-mudahan tahun ini bisa kembali mendapatkan kepercayaan untuk meraih penghargaan pada predikat mentor. Setidaknya ada peningkatan di setiap tahunnya. Cukup wajar kalau kita ingin meraih predikat mentor karena kita lihat peran aktif masyarakat, organisasi perempuan, kemudian lembaga yang ada senantiasa berpihak kepada kesetaraan gender,” harapnya.