Cibinong, Kompim – Rudy Susmanto Bupati Bogor, membuka Helaran Budaya yang masih menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi Bogor ke-543, di Lapangan Tegar Beriman  pada Sabtu (14/6/25). 

Dalam acara tersebut, Rudy menyampaikan apresiasi yang tinggi atas antusiasme para peserta dan tamu undangan yang datang dari berbagai daerah. Ia juga memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam mensukseskan acara, mulai dari perwakilan 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sanggar seni, kelompok masyarakat, hingga tamu undangan dari luar daerah seperti Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Indramayu, Kota Depok, serta Kota Bogor.

Helaran diawali dengan penampilan Angklung Gubrak, sebuah kesenian tradisional berupa alat musik angklung yang berasal dari, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Kesenian ini telah mendapatkan pengakuan resmi sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia melalui penetapan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Penampilan Angklung Gubrak tidak hanya memukau hadirin, tetapi juga menegaskan komitmen pelestarian budaya lokal yang terus dijaga dan dibanggakan oleh masyarakat Bogor.

Selanjutnya, hadir pula pertunjukan Pencak Silat aliran Cimande, yang juga merupakan bagian dari warisan budaya takbenda Indonesia. Pencak Silat Cimande dikenal dengan teknik khasnya yang disebut "selancar". Keunikan dan kelengkapan teknik ini memperkuat nilai historis dan kultural Pencak Silat Cimande, yang telah diakui secara internasional oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Kehadiran seni bela diri tradisional ini menambah warna dalam rangkaian acara sekaligus memperkuat upaya pelestarian budaya asli Indonesia.

"Melihat wajah Bapak dan Ibu sekalian, saya melihat cerminan bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Hari ini, di hadapan saya, hadir budaya dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah, hingga Papua. Semuanya hadir di sini, di Bogor,” ujar Rudy.

Ia juga menyinggung nilai sejarah Kuta Udaya Wangsa, yang berarti kota kebangkitan bangsa sebagai semangat yang terus dijaga dan dihidupkan oleh masyarakat Bogor. "Inilah pusat kebangkitan budaya bangsa Indonesia dari Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Menurutnya, kehadiran berbagai elemen masyarakat menunjukkan bahwa semangat kebhinekaan dan gotong royong masih menjadi kekuatan utama dalam membangun Kabupaten Bogor.

"Kabupaten Bogor tidak bisa dibangun oleh satu orang, satu suku, atau satu agama saja. Kabupaten Bogor harus dibangun oleh orang-orang yang cinta dan sayang pada daerah ini,” tegasnya. (nps – ed.swa).