Cibinong — Guna menggaungkan stop boros pangan dan menyelamatkan pangan berlebih sekaligus mendukung ketahanan pangan lokal, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, meluncurkan program inovatif bertajuk BAGAS (Babagi Sayur dan Buah Gratis) di ajang Kabogorfest 2025.

Plt. Sekretaris Dinas sekaligus Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, DKP Kabupaten Bogor, Sinta Yulianti, menjelaskan bahwa BAGAS merupakan bentuk aksi nyata penyelamatan pangan yang tidak memenuhi standar estetika pasar modern, namun tetap bergizi dan layak konsumsi. 

"Sering kali kita jumpai sayur atau buah yang tidak sempurna bentuknya, tapi kandungannya tetap bagus. Nah, itulah yang kami sebut ugly food, dan itu yang kami bagikan secara gratis kepada masyarakat," ujarnya.

BAGAS hadir sebagai respons atas tingginya limbah makanan dari sektor pertanian, terutama sayuran, buah, dan nasi. Melalui program ini, Dinas Ketahanan Pangan tak hanya menyelamatkan hasil panen para petani lokal yang terancam terbuang, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk tidak menilai pangan dari tampilan semata.

"Karena kalau soal gizi dan kesegaran, wortel yang bentuknya berbelok atau pisang yang bercorak sedikit tetap menyehatkan. Hanya saja tidak memenuhi standar visual pasar swalayan. Di sinilah peran kita hadir sebagai jembatan antara petani dan masyarakat," tambah Sinta.

Menurutnya, Program BAGAS telah dilaksanakan sejak hari pertama Kabogorfest, yakni 11 Juni, dan akan berlanjut pada tanggal 15, 17, dan 26 Juni 2025. Setiap harinya, BAGAS membagikan 200 paket dalam dua sesi, pagi dan sore. Masing-masing paket terdiri dari 3–4 jenis sayur dan buah seperti timun, pisang, wortel, terong, dan buncis yang dikurasi secara bergantian untuk menjaga keragaman gizi.

Meski tampak sederhana, antusiasme masyarakat sangat tinggi. 

“Alhamdulillah masyarakat sangat menyambut baik. Bahkan ada yang belum kebagian karena keterbatasan jumlah. Tapi kami pastikan kegiatan ini akan terus berlanjut di sesi berikutnya,” ungkap Sinta.

Dengan BAGAS, Pemerintah Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa ketahanan pangan tak hanya soal ketersediaan, tetapi juga kepedulian terhadap petani dan kesadaran untuk mengurangi food waste. 

“Mudah-mudahan, melalui program ini, masyarakat semakin bijak dalam melihat pangan dan kita semua bisa bergerak bersama menjaga ketersediaan pangan yang adil dan merata,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, warga Kelurahan Pakansari, Refi, yang turut menjadi penerima manfaat dari program ini.

“Alhamdulillah, bagus sekali. Program seperti ini sangat membantu kami sebagai warga, apalagi harga bahan pangan sekarang cukup naik turun.” tutur Bu Refi saat ditemui usai menerima paket sayur dan buah di Stand DKP.