Gunung Putri – Bupati Bogor Rudy Susmanto melakukan peninjauan langsung ke lokasi runtuhnya atap gedung SMKN 1 Gunung Putri, pada Selasa (4/11/25) yang terjadi akibat hujan lebat dan angin kencang pada pukul 14.40 WIB kemarin.
Dalam insiden ini, empat ruang kelas mengalami kerusakan dan 41 siswa terdampak.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan, dari 41 siswa, 36 mengalami luka ringan dan telah kembali ke rumah masing-masing, sementara 5 siswa sempat dirawat di rumah sakit. Saat ini, 3 siswa masih mendapatkan perawatan, kondisinya membaik dan diharapkan segera dapat kembali beraktivitas di sekolah.
“Pemerintah Kabupaten Bogor memastikan kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Gunung Putri tidak terganggu. Kami juga menyediakan layanan trauma healing bagi siswa dan guru agar proses belajar tetap berjalan dengan aman dan nyaman,” kata Bupati Rudy.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur sekolah di Kabupaten Bogor, khususnya yang menggunakan struktur atap serupa. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa, seperti yang sebelumnya terjadi di SMKN 1 Cileungsi.
Pemerintah Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Disdik Kabupaten Bogor, Dinas PUPR, BPBD, Dinas Kesehatan, Damkar, serta jajaran sekolah dan pihak terkait, untuk mempercepat perbaikan dan revitalisasi ruang kelas yang terdampak.
Bupati Rudy menambahkan, kejadian ini menjadi bahan evaluasi bersama dan memastikan keselamatan dan kelancaran pendidikan bagi seluruh siswa.
“Anak-anak datang ke sekolah untuk menimba ilmu. Tugas kami memastikan infrastruktur aman dan layak pakai, serta kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik,” ujar Bupati.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menetapkan status siaga tanggap darurat bencana mengingat potensi cuaca ekstrem hingga Maret 2026. Pemerintah Kabupaten Bogor bersama instansi terkait siap melakukan antisipasi dan langkah cepat jika terjadi bencana di masa mendatang.
Selanjutnya, Kepala SMKN 1 Gunung Putri Nani Yulianti menyampaikan bahwa, sekitar pukul 14.00 WIB, hujan lebat disertai angin kencang melanda area sekolah yang menyebabkan pohon mangga di belakang Gedung tumbang, menyebabkan atap ruangan lantai satu runtuh. Ruangan yang terdampak meliputi ruang 17, 18, 19, dan 21, dengan kerusakan paling parah terjadi di ruang praktek bengkel.
Akibat peristiwa ini, sebanyak 41 siswa mengalami luka dan telah mendapatkan perawatan medis. Saat ini, lima siswa masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, yaitu RSUD Cilengsi dan Hermina, sedangkan siswa lainnya telah kembali ke rumah masing-masing.
Menurutnya, tindakan tanggap darurat yang dilakukan oleh sekolah meliputiEvakuasi cepat seluruh siswa yang terdampak. Koordinasi dengan RT, Kepolisian, Koramil, Ambulan Desa, Damkar Gunung Putri, BPBD Kabupaten Bogor, serta pihak terkait dari Provinsi Jawa Barat. Serta Pengamanan barang-barang milik siswa dan guru yang tertinggal di gedung.
“Kami mengucapkan terima kasih atas respons cepat semua pihak, termasuk guru, tenaga medis, dan aparat terkait. Prioritas utama kami adalah keselamatan siswa dan pemulihan fasilitas sekolah secepat mungkin,” jelas Kepala SMKN 1 Gunung Putri.
Pihaknya berkomitmen menjaga keselamatan siswa dan staf, serta akan melakukan evaluasi dan perbaikan gedung untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.