CIBINONG-Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan kepada Gubernur Jawa Barat bahwa kebutuhan vaksin di Kabupaten Bogor sangat mendesak. Hal tersebut disampaikannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Vaksinasi Provinsi Jawa Barat bersama Gubernur Jabar secara virtual di Pendopo Bupati, Cibinong, Selasa (27/7). Dalam Rakor tersebut Ade Yasin didampingi oleh, Kapolres Bogor AKBP Harun, Dandim 0621 Letkol Inf. Sukur Hermanto, perwakilan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. “Masyarakat Kabupaten Bogor sudah paham pentingnya vaksin, karena setiap ada vaksinasi itu antusias masyarakatnya cukup tinggi. Kendalanya ketersediaan vaksin mulai berkurang, oleh karena itu untuk percepatan vaksinasi di Kabupaten Bogor, kebutuhan vaksin saat ini sangat mendesak,” terang Ade. Ade menjelaskan, untuk tenaga vaksinator sebanyak 1.070 orang sudah kita sediakan, kita kerahkan semua tenaga yang ada, hanya kendalanya saat ini soal ketersediaan vaksin. Sasaran vaksin seluruhnya sebanyak 4.288.134 orang atau 70% dari jumlah penduduk. Sampai bulan Agustus kami targetkan sekitar 1,2 juta orang. Saat ini, per tanggal 26 Juli, realisasi vaksinasi hingga dosis kedua sebanyak 690.312 orang. “Saat ini sedang berjalan vaksinasi massal serentak di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor dua kali seminggu, dengan target sasaran 160 ribu orang per minggu atau 2.000 orang per kegiatan masing-masing kecamatan. Itu diluar dari yang rutin seperti di Puskesmas, dan rumah sakit-rumah sakit yang ada, kami juga melaksanakan vaksinasi massal di Stadion Pakansari yang biasanya pesertanya paling sedikit 5.000 orang,” imbuhnya. Ade menambahkan, soal Bed Occupancy Rate (BOR) di Kabupaten Bogor, Alhamdulillah mulai mengalami penurunan. Untuk tempat tidur ICU 85% sebelumnya 88%, sementara untuk tempat tidur isolasi 73,51% sebelumnya 77,1%. “Alhamdulillah sudah mulai melandai walaupun belum cepat, tapi kita masih waspada khawatir ketika masyarakat abai maka akan naik lagi. Maka sosialisasi Protokol Kesehatan terus kita lakukan secara masif termasuk mengajak masyarakat ikut vaksinasi,” terang Ade. Sementara itu, lanjut Ade, jumlah total yang isolasi mandiri di rumah per 26 Juli 2021, sebanyak 30.637 orang. Saat ini konfirmasi aktif yang isolasi sebanyak 7.021 orang. Kita membagikan bantuan sembako bagi yang isoman melalui tim Bogor Gerak Cepat (Gercep). Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, ibarat sepak bola, dalam penanganan Covid-19 kita juga harus terus bertahan dan menyerang yaitu dengan cara meningkatkan vaksinasi. Kita akan membuat landasan untuk meyakinkan pemerintah pusat bahwa Jawa Barat siap dan bisa menerima vaksin lebih banyak. “Curhatan dari berbagai daerah akan kita sempurnakan. Lakukan pengecekan data, jadi misalkan data dari Bupati Bogor dengan catatan pemerintah pusat agak berbeda, kita sinkronisasi dalam waktu dua sampai tiga hari,” tandas Ridwan Kamil. Soal percepatan vaksinasi, lanjut Ridwan Kamil, kalau tidak ada upaya yang masif, kreatif, dan intensif maka akan ada sebagian kota atau kabupaten baru beresnya bulan Oktober tahun depan. Bisa jadi Ada yang baru beres tahun 2023. “Ada yang baru beres di tahun politik 2024, ada yang baru beres 2025 sampai 2027. Ini sungguh sesuatu yang tidak kita inginkan, kita inginnya semua beres di Desember 2021,” kata Gubernur Ridwan Kamil.