DRAMAGA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berkolaborasi dengan Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (P2SDM) IPB berhasil mencetak wisudawan, Ahad (3/11). Sebanyak 36 orang wisudawan program Sekolah Pranikah telah berhasil mengikuti rangkaian program intensif kurikulum sekolah pranikah di Desa Sinarsari dan Sukawening, Dramaga.
Untuk diketahui, program Sekolah Pranikah bertujuan untuk membekali para remaja dengan pengetahuan dasar tentang pernikahan dan keterampilan yang dapat mendukung mereka di masa depan. Selama program Sekolah Pranikah, para peserta mempelajari berbagai materi yang relevan, termasuk motivasi pernikahan, manajemen keuangan, serta keterampilan digital dan kewirausahaan.
Evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta dalam aspek-aspek ini yang mengindikasikan kesadaran mereka yang semakin tinggi akan pentingnya persiapan sebelum memasuki dunia pernikahan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor, Sussy Rahayu Agustini mewakili Pj. Bupati Bogor pada acara wisuda Sekolah Pranikah menyampaikan, program serupa harus dilanjutkan di wilayah Kabupaten Bogor, khususnya wilayah dengan angka perkawinan anak yang tinggi.
“Pemkab Bogor menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi media kolaborasi yang efektif sebagai bentuk komitmen dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui program pengabdian yang bermanfaat,” kata Sussy.
Ketua Program Sekolah Pranikah sekaligus Kepala Divisi Penelitian dan pengembangan SDM P2SDM, Yulina Eva Riany mengungkapkan, Sekolah Pranikah ini dikembangkan sebagai aksi nyata atas keprihatinan atas tingginya angka perkawinan anak di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor. Dari sebanyak 70 orang peserta sekolah pranikah di desa Sinarsari dan Sukawening, hanya sebanyak 36 orang peserta yang berhak diwisuda atas keikutsertaannya secara intensif pada program sekolah pranikah yang diselenggarakan sejak 7 September 2024.
“Program ini juga sejalan dengan upaya pencegahan perkawinan anak di wilayah Kabupaten Bogor, yang masih memiliki angka perkawinan anak dan stunting yang signifikan.
Ia menambahkan, berdasarkan data, perkawinan anak di Indonesia adalah yang tertinggi kedelapan di dunia pada tahun 2022, dan Jawa Barat menduduki posisi ketiga secara nasional, dengan Kabupaten Bogor mencatatkan angka stunting sebesar 27,6% pada tahun 2023.
Selanjutnya, Kepala P2SDM, Amiruddin Saleh menuturkan, dalam rangka bagian dari program pengembangan SDM, Sekolah Pranikah diharapkan dapat menjawab tantangan dalam menciptakan SDM yang unggul bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Direktur Kewirausahaan Sosial, DPMA IPB University, Iqbal Irfani, bahwa melalui Sekolah Pranikah ini, DPMA hadir di lingkar kampus untuk bersama menyediakan solusi permasalahan sosial, khususnya di sekitar IPB.
“IPB berkomitmen untuk memperkuat program pencegahan perkawinan anak sebagai bentuk kontribusi untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada indikator kesetaraan gender dan kesehatan yang baik,” tandas Iqbal Irfani.
Acara wisuda ini ditutup dengan pemberian apresiasi kepada perangkat desa atas kontribusinya pada program ini dan bagi tiga peserta sekolah pranikah terbaik. Harapannya para peserta pranikah yang masih berusia remaja ini mampu mengambil keputusan bijak dalam hidup mereka, serta menjadi inspirasi bagi remaja lainnya dalam mempersiapkan masa depan yang lebih cerah