Pemkab Bogor Berkomitmen Tahun 2024 Seluruh Sekolah Sudah Menerapkan Kurikulum Merdeka

CIBINONG-Melalui kegiatan Panen Karya dan Sinergitas Sekolah Penggerak Jenjang SMP angkatan 1 dan 2 yang berlangsung di Auditorium Setda, Jumat (29/7/22), Pemerintah Kabupaten Bogor mengajak seluruh tenaga pendidik untuk berkomitmen menjadi sekolah penggerak dan menyosialisasikan kurikulum merdeka secara masif, agar tahun 2024 kurikulum merdeka dapat diimplementasikan di seluruh sekolah tingkat SDN dan SMPN Kabupaten Bogor.

Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang bertujuan untuk mengasah minat dan bakat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik. Menurut data Kemendikbud Ristek, sampai saat ini, telah ada sebanyak 143.265 sekolah yang sudah menggunakan kurikulum merdeka. Jumlah ini akan terus meningkat seiring mulai diberlakukannya kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA.

Sementara untuk di Kabupaten Bogor, dari 1.542 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan 88 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), baru 32 SDN yang sudah menjadi sekolah penggerak kurikulum merdeka, dan 38 SMPN yang telah menjadi sekolah penggerak kurikulum merdeka, dan ada 250 guru yang telah berkomitmen menjadi guru penggerak kurikulum merdeka.

“Hari ini kami selain sosialisasi juga mengajak para tenaga pendidik di Kabupaten Bogor untuk berkomitmen menyukseskan kurikulum merdeka, agar implementasi kurikulum merdeka ini bisa diterapkan di seluruh SDN dan SMPN di Kabupaten Bogor, target kami tahun 2024 kurikulum itu bisa diterapkan diseluruh sekolah di Kabupaten Bogor, ” ujar Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan.

Iwan Setiawan menghimbau, agar para guru harus senantiasa meningkatkan kapasitasnya, karena kesuksesan kurikulum merdeka akan sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru untuk menjadikan mekanisme pembelajaran semakin efektif.

Dirinya juga berharap sekolah penggerak dapat terus meningkatkan sinergi, kolaborasi dan inovasi agar dapat lebih banyak berkontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan, menciptakan ekosistem sekolah masa depan yang modern dan lebih baik.

“Dengan pelayanan kompeten, selaras pendidikan sekolah dengan keluarga, untuk mencetak generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, berdaya saing dan berakhlak mulia,” terangnya.

Lanjut Plt. Bupati Bogor menyatakan bahwa, kurikulum merdeka merupakan kurikulum kebebasan yang dapat memberikan ciri-ciri karakteristik kepada para siswanya. “Kurikulumnya tidak ribet, tidak banyak aktualisasi,” imbuhnya.

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud Ristek bahwa karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka Belajar yang mendukung pemulihan pembelajaran yakni, pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila, fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi dan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. (Tim Komunikasi Publik/Diskominfo Kabupaten Bogor)