Cibinong, Kompim – Ade Ruhandi Wakil Bupati Bogor menerima kunjungan kerja Wakil Bupati Barito Kuala, Herman Susilo beserta jajaran, di Ruang Rapat Wakil Bupati pada Senin (4/8/2025). 

Dalam sambutannya, Ade menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan antardaerah serta berbagi praktik baik dalam pengelolaan pendapatan daerah.

Ade memaparkan sekilas kondisi wilayah Kabupaten Bogor yang terdiri dari 40 kecamatan, 416 desa, dan 19 kelurahan, dengan jumlah penduduk yang telah mencapai 6,03 juta jiwa. Selain itu, posisi geografis Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung dengan sejumlah wilayah metropolitan seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang Selatan, Sukabumi, dan Purwakarta menjadikannya daerah strategis dalam mendukung pembangunan lintas wilayah.

Sementara itu, Wakil Bupati Barito Kuala, Herman Susilo, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan mempelajari strategi Kabupaten Bogor dalam meningkatkan pendapatan daerah, terutama dari pajak kendaraan bermotor. Dengan APBD 2025 sebesar Rp1,9 triliun dan penduduk sekitar 240 ribu jiwa, Barito Kuala didominasi sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan. Herman menyoroti tantangan kendaraan yang memakai pelat nomor Barito Kuala tanpa terdaftar resmi di daerah tersebut, sehingga studi tiru ke Bogor dianggap penting.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor, Adi Mulyadi, memaparkan strategi dan struktur pengelolaan pendapatan daerah yang telah diterapkan di Kabupaten Bogor. Ia menjelaskan bahwa Bappenda menggunakan struktur organisasi pola maksimal Tipe A, yang terdiri dari Kepala Badan, Sekretariat, empat Kepala Bidang, serta didukung oleh sepuluh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pajak Daerah yang disesuaikan dengan potensi wilayah masing-masing.

“Hingga 31 Juli 2025, realisasi pendapatan daerah Kabupaten Bogor telah mencapai Rp6,4 triliun atau 56,23% dari target tahunan sebesar Rp11,4 triliun. Dari angka tersebut, Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi penyumbang utama dengan realisasi Rp3,1 triliun dari target Rp5,14 triliun atau 60,99%,” pungkas Adi. (nps – ed.swa).