Siti Chomzah Minta PAUD Tidak Paksakan Kemampuan Calistung Kepada Peserta Didik
11-07-2024
19
CIBINONG-Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Bogor, Siti Chomzah Asmawa minta seluruh PAUD di Kabupaten Bogor untuk tidak memaksakan anak didiknya bisa baca, tulis, dan hitung (Calistung). Menurutnya miskonsepsi calistung ini masih terjadi di tengah masyarakat.
Demikian ditegaskan Siti Chomzah yang juga Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Bogor, usai menetapkan Bunda PAUD Kecamatan se-Kabupaten Bogor dan mengukuhkan Kelompok Kerja Bunda PAUD tingkat Kabupaten Bogor, di Ruang Serbaguna I, Sekretariat Daerah, Cibinong, Kamis (11/7).
Hadir pada kesempatan tersebut, Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) beserta jajaran kepala perangkat darah, dan Camat se-Kabupaten Bogor. Ketua HIMPAUDI Kabupaten Bogor, Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Bogor, perwakilan organisasi wanita dan organisasi profesi di Kabupaten Bogor.
Bunda PAUD Kabupaten Bogor, Siti Chomzah menuturkan, saat ini masih terjadi miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada pendidikan anak usia dini, dan pendidikan dasar kelas awal di tengah masyarakat. Miskonsepsi yang kerap terjadi diantaranya, kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada calistung. Kemudian kemampuan calistung dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar dan dibangun secara instan.
“Ini harus segera diubah dan semua unsur harus kolaboratif agar tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya,” tandas Siti.
Siti menjelaskan, masih terjadi di tengah masyarakat ketika memasukan anaknya di PAUD, mereka mengharapkan anaknya sudah bisa membaca menulis dan berhitung. Padahal tujuan anak-anak sekolah di PAUD bukanlah demikian, melainkan lebih kepada penanaman nilai moral, etika, fisik, motorik dan lain sebagainya, bukan kemampuan membaca menulis dan berhitung.
“Bunda PAUD Kecamatan harus mengawal bagaimana PAUD bisa menjadi transisi pendidikan menuju sekolah dasar yang menyenangkan bagi anak-anak. Bagaimana anak-anak masuk PAUD tidak terbebani dengan keharusan bisa baca tulis dan berhitung.
Siti berharap Bunda PAUD Kecamatan bisa mengawal kegiatan PAUD di wilayahnya masing-masing, untuk memastikan tidak adanya pemaksaan kepada peserta didik tentang kemampuan calistung. Kemudian juga memberikan pemahaman kepada orangtua tentang hal tersebut.
“Mari kita terus bergerak dan membangun pendidikan melalui pondasi paling dasar yaitu pendidikan anak usia dini, jadikan anak PAUD sebagai investasi untuk kemajuan bangsa dan negara,” ujar Siti.
Siti juga mengungkapkan, target kami dalam peningkatan PAUD berkualitas yaitu, jumlah anak usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD harus lebih meningkat sehingga angka partisipasi PAUD meningkat. Proporsi jumlah satuan PAUD yang mendapatkan minimal akreditasi ‘B’, lebih banyak lagi.
“Kita harus terus mendorong agar satuan PAUD itu bisa terakreditasi ‘A’ semua. Peningkatan persentase guru PAUD yang memiliki kompetensi dan kualifikasi S1 atau D IV dan tentunya dibarengi kesejahteraan guru PAUD. Serta mensosialisasikan lebih masif mengenai Peraturan Bupati tentang Sekolah pra SD,” ungkap Siti Chomzah Asmawa.
Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra pada kesempatan yang sama mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Bogor, mengucapkan selamat bekerja dan bertugas kepada Bunda PAUD Kecamatan se-Kabupaten Bogor dan kepada pengurus Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kabupaten Bogor yang telah dikukuhkan.
“Semoga dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya dalam mendorong pelayanan PAUD yang maju dan berkualitas dalam mengembangkan sumber daya manusia yang unggul sejak dini,” kata Suryanto.
Suryanto menambahkan, keberadaan Bunda PAUD Kecamatan sangatlah penting, menjadi motor penggerak dalam memberdayakan segenap komponen dan sumber daya yang ada di wilayahnya. Ia berpesan kepada seluruh Bunda PAUD dari tingkat kabupaten sampai dengan desa atau kelurahan agar mensukseskan gerakan nasional PAUD berkualitas.
“Sedangkan untuk seluruh pengurus Pokja Bunda PAUD, harus menjadi support system bagi Bunda PAUD dalam merumuskan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi serta melakukan pelaporan pelaksanaan program kerja Bunda PAUD,” ujar Suryanto.