Cibinong, Kompim – Ajat Rochmat Jatnika Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bogor, yang berlangsung di Auditorium Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, pada Selasa (23/12/2025).
Peringatan HUT DWP tahun ini mengusung tema “Peran Strategis Dharma Wanita Persatuan dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045”. Tema tersebut hadir untuk menegaskan peran penting Dharma Wanita sebagai mitra strategis dalam membangun dan mendidik generasi yang berkarakter, berdaya saing, dan berakhlak.
Sekda Ajat selaku penasihat DWP, menekankan bahwa momentum ulang tahun organisasi hendaknya menjadi ruang refleksi bersama. Ia mengajak seluruh anggota untuk terus mengevaluasi sejauh mana keberadaan DWP memberi manfaat nyata bagi keluarga, organisasi, dan masyarakat luas.
“Ketika kita meluangkan waktu dan pengorbanan untuk organisasi, maka nilai positif dan manfaatnya harus benar-benar dirasakan,” ungkapnya.
Ajat juga mendorong agar peran DWP tidak dimaknai secara sempit, melainkan lebih luas dalam kepedulian terhadap anak-anak yang membutuhkan perhatian, khususnya mereka yang menghadapi keterbatasan ekonomi dan sosial. Sinergi dengan berbagai pihak dinilai penting agar peran pendidikan keluarga semakin berdampak.
“Tugas pemerintah itu ada tiga, yakni pembangunan, pelayanan, dan pemberdayaan,” jelas Ajat. Oleh karena itu, DWP dapat berperan strategis dalam mendukung ketiganya, terutama melalui penguatan pendidikan keluarga.
Pada kesempatan yang sama Disi Salistiawati Ajat Ketua DWP Kabupaten Bogor, membacakan sambutan Ida Budi Gunadi Sadikin Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Pusat, yang menegaskan bahwa peringatan HUT DWP bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum refleksi dan penguatan peran perempuan dalam pembangunan bangsa.
Ia menekankan pentingnya memastikan setiap anak tumbuh dalam keluarga yang memberikan asih, asuh, dan asah sebagai fondasi menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045.
“Asih yaitu kasih sayang, asuh yaitu nutrisi dan perawatan, serta asah yaitu stimulasi dan pendidikan yang cukup,” pungkasnya. (nps – ed.swa).