CIBINONG – Bupati Bogor, Rudy Susmanto terus mematangkan langkah strategis dalam rangka persiapan pemekaran wilayah Kabupaten Bogor Timur (KBT) dengan menyiapkan pusat pertumbuhan ekonomi baru sekaligus calon ibu kota KBT serta langkah-langkah strategis lainnya. Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan bersama jajaran pemangku kepentingan terkait, di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Jumat (19/12).
 
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor optimistis bahwa persiapan pemekaran Kabupaten Bogor Timur tidak hanya sebatas wacana administratif, tetapi telah bergerak secara nyata melalui pembangunan dan penyiapan kawasan strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Timur Kabupaten Bogor.
 
Bupati Bogor, Rudy Susmanto menegaskan bahwa pendekatan yang ditempuh saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya menitikberatkan pada aspek administratif, Pemkab Bogor justru memulai langkah nyata melalui pembangunan fisik dan penyiapan infrastruktur sebagai bukti kesiapan wilayah Bogor Timur untuk menjadi daerah otonomi baru.
 
“Pemerintah Pusat akan melihat dua hal utama, yakni potensi wilayah dan kesanggupan fiskal daerah. Oleh karena itu, kita memulai pembangunan terlebih dahulu agar kesiapan Kabupaten Bogor Timur dapat terlihat secara nyata,” ujar Rudy.
 
Rudy menjelaskan, salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) serah terima lahan dengan pihak terkait, yang direncanakan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru wilayah Timur. Sekaligus masuk dalam kawasan daerah persiapan calon ibu kota Kabupaten Bogor Timur di Kecamatan Sukamakmur.
 
“Tahapan persiapan telah dimulai, Fokus awal diarahkan pada pembukaan dan peningkatan akses jalan utama, yang merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Melalui kerja sama dan MoU dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pembangunan jalan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh Pemkab Bogor,” jelas Rudy.
 
Rudy melanjutkan, Pemkab Bogor juga telah menyusun tahapan pembangunan secara bertahap dan terukur. Target tersebut ditetapkan agar pembangunan infrastruktur utama dapat diselesaikan sebelum memasuki periode agenda nasional. Dalam jangka menengah hingga panjang, pembangunan kawasan ini ditargetkan mencapai sekitar 70 hingga 80 persen.
 
“Dengan kepastian bahwa pada tahap awal lokasi calon ibu kota Kabupaten Bogor Timur telah memiliki akses jalan serta infrastruktur penunjang yang memadai,” kata Rudy.
 
Ia menuturkan, Pemkab Bogor juga merencanakan pembangunan jalan baru sepanjang kurang lebih lima kilometer sebagai akses langsung menuju lokasi calon ibu kota Bogor Timur.

Tokoh Bogor Timur, Burhanudin mengatakan, kami menilai langkah yang dilakukan Bapak Bupati sangat strategis. Terdapat setidaknya tiga proyek besar yang akan mulai direalisasikan, di antaranya pembukaan dan peningkatan akses jalan, pengembangan pusat kegiatan yang telah memiliki dukungan anggaran, serta pembangunan koridor Puncak Dua tahap awal.

“Pembangunan infrastruktur ini bukan hanya memberikan manfaat bagi satu pihak, tetapi juga membuka akses secara menyeluruh,” kata Burhanudin.

Ia memaparkan, dengan terbukanya akses, percepatan pengembangan kawasan dan kegiatan ekonomi akan lebih mudah terwujud. Pemerintah daerah diharapkan tetap berperan sebagai fasilitator, tanpa membebani APBD secara berlebihan.

“Melalui skema kerja sama yang tepat, percepatan pembangunan dapat dilakukan, sekaligus mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi dan investasi di kawasan tersebut,” paparnya.

Burhanudin menambahkan, secara garis besar, apa yang disampaikan Bapak Bupati menegaskan bahwa pengembangan kawasan ini bukan sekadar wacana, melainkan akan langsung masuk pada tahap pelaksanaan nyata.

“Dengan demikian, pada tahap awal ke depan, fokus utama adalah memulai eksekusi pembangunan akses dan infrastruktur pendukung secara bertahap dan terukur,” pungkas Burhanudin.