Puskesmas Tenjolaya Luncurkan Inovasi GREBEK TB untuk Memerangi Tuberkulosis
05-08-2024
7
TENJOLAYA – Dalam upaya memerangi penyebaran penyakit Tuberkulosis (TB) di wilayahnya, Puskesmas Tenjolaya meluncurkan program inovatif bernama GERAKAN AKSI PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN TB (GREBEK TB). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TB, mengidentifikasi kasus baru, dan memastikan penderita TB menerima pengobatan yang tepat dan berkelanjutan.
Tuberkulosis, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, masih menjadi ancaman kesehatan utama di Indonesia. Menurut data WHO, Indonesia termasuk dalam lima negara dengan kasus TB tertinggi di dunia, dan Provinsi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Bogor, terus mencatat peningkatan prevalensi TB setiap tahun. Menyikapi tantangan ini, Puskesmas Tenjolaya mengambil langkah konkret dengan meluncurkan inovasi GREBEK TB.
Kepala Puskesmas Tenjolaya, Syahruddin menekankan pentingnya program ini dalam upaya menekan angka penyebaran TB di Kecamatan Tenjolaya. GREBEK TB adalah langkah strategis kami untuk mengatasi penyebaran TB di wilayah ini. Kami menyadari bahwa pencegahan dan pengendalian TB memerlukan kerjasama lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat. Melalui program ini, kami tidak hanya fokus pada edukasi dan pemeriksaan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk turut serta dalam upaya ini.
Inovasi GREBEK TB mencakup beberapa kegiatan utama, termasuk pendidikan kesehatan melalui berbagai media, pemeriksaan laboratorium dahak menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM), serta kunjungan rumah ke kelompok-kelompok yang rentan terhadap TB. Petugas kesehatan dan kader TB di lapangan juga melakukan pelacakan dan pemantauan kasus secara intensif untuk memastikan bahwa setiap penderita TB mendapatkan pengobatan yang tepat dan berkelanjutan.
"Kami berharap melalui GREBEK TB, masyarakat lebih sadar akan bahaya TB dan pentingnya pengobatan yang tepat. Kolaborasi dengan lintas sektor, termasuk pemerintah desa, sekolah, dan berbagai komunitas, akan memperkuat upaya kami dalam menekan angka penyebaran TB," tambah dr. Syahruddin.
Selain itu, inovasi GREBEK TB juga memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan edukasi dan pelaporan. Grup WhatsApp GREBEK TB dibentuk untuk memfasilitasi komunikasi antara petugas kesehatan dan masyarakat, memungkinkan pelaporan cepat dan penanganan kasus TB yang lebih efektif.
Sejak peluncurannya, inovasi GREBEK TB telah menunjukkan hasil yang signifikan. Partisipasi aktif masyarakat dalam program ini terus meningkat, dan jumlah kasus TB yang teridentifikasi serta diobati dengan benar juga mengalami peningkatan. Puskesmas Tenjolaya berkomitmen untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan program ini, dengan harapan dapat mewujudkan wilayah kerja yang bebas TB pada tahun 2025.
"Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Puskesmas Tenjolaya optimis bahwa inovasi GREBEK TB akan membawa perubahan positif dalam upaya melawan TB di wilayahnya. Program ini tidak hanya menjadi sebuah inovasi, tetapi juga bukti nyata bahwa dengan kerjasama dan komitmen, tantangan kesehatan dapat diatasi, menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera," tandasnya.