Cibinong – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Puskesmas Tenjo menghadirkan terobosan inovatif dalam upaya peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Kali ini, sebuah inovasi bertajuk PESTA SIAP ASIK atau Pelayanan Skrining Kesehatan Usia Produktif pada Anak Sekolah dan Instansi Tempat Kerja resmi diluncurkan sebagai strategi jemput bola dalam mendeteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes melitus pada kelompok usia produktif (15–59 tahun).

Kepala Puskesmas Tenjo, Hendrayati Ipango menjelaskan, bahwa Program ini hadir sebagai jawaban atas masih rendahnya cakupan deteksi dini PTM di kalangan pelajar, guru, ASN, dan pekerja swasta. Melalui pendekatan proaktif, Puskesmas Tenjo tidak menunggu masyarakat datang ke fasilitas kesehatan, melainkan mendatangi langsung lokasi aktivitas sasaran, seperti sekolah dan tempat kerja.

“Inovasi ini kami buat karena banyak masyarakat usia produktif yang merasa sehat dan tidak sempat memeriksakan diri. Padahal, mereka rentan terhadap penyakit tidak menular akibat gaya hidup. Maka, kami bawa layanan skrining langsung ke sekolah dan tempat kerja,”ungkapnya.

Menurutnya, Pelaksanaan skrining dilakukan melalui pemeriksaan Indeks Massa Tubuh (IMT), tekanan darah, dan gula darah sewaktu. Tak hanya pemeriksaan fisik, kegiatan juga diisi dengan edukasi pola hidup sehat serta penyuluhan mengenai risiko dan pencegahan PTM secara komprehensif.
Ia mengakui bahwa, Program PESTA SIAP ASIK mendapat dukungan penuh dari lintas sektor, termasuk instansi pendidikan, pemerintahan desa, hingga Kecamatan Tenjo. 

Sebagai bentuk keseriusan Ia pun melakukan pembentukan Tim Inovasi Kecamatan untuk memfasilitasi kelancaran pelaksanaan program.

“Kami berharap dengan pendekatan ini, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin meningkat dan risiko penyakit tidak menular bisa ditekan sejak dini,” tambah Hendrayati.

Lanjut Hendrayati menjelaskan, bahwa seluruh proses pencatatan dan pelaporan hasil skrining dilakukan secara digital menggunakan aplikasi SIPTM dan ASIK, yang langsung terintegrasi dengan sistem pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. 

"Langkah ini kami lakukan untuk mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan kebijakan promotif-preventif kesehatan nasional," jelasnya.

Puskesmas Tenjo berkomitmen melanjutkan program ini secara berkelanjutan, dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi berkala untuk terus menyempurnakan layanan kesehatan berbasis kebutuhan masyarakat.