JASINGA – Upaya menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bogor mendapat dorongan baru dengan hadirnya program inovatif JUMPA FAN (Jemput Ibu Bersalin ke Fasilitas Kesehatan) dari Puskesmas Pasar Rebo, Kecamatan Jasinga. Program ini fokus pada percepatan penanganan persalinan, terutama bagi ibu hamil berisiko tinggi yang terkendala transportasi dan akses ke pelayanan kesehatan.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan, masih terjadi kasus kematian ibu dan bayi akibat persalinan di rumah tanpa pendampingan tenaga kesehatan. Penyebab utamanya antara lain jarak tempuh yang jauh, minimnya kendaraan darurat, serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melahirkan di fasilitas kesehatan.

Kepala Puskesmas Pasar Rebo, Drg. Dian Sulastri menjelaskan, melalui JUMPA FAN, Puskesmas Pasar Rebo membangun sistem koordinasi cepat yang melibatkan keluarga, pemerintah desa, kader kesehatan, jejaring ambulans, Desa Siaga, hingga RSUD terdekat. Tujuannya, memastikan setiap ibu yang akan melahirkan mendapatkan penjemputan dan rujukan medis secepat mungkin.

“Kami ingin memastikan setiap ibu dan bayi mendapatkan kesempatan hidup yang terbaik. Dengan JUMPA FAN, proses penjemputan dilakukan lebih cepat, terkoordinasi, dan terjamin aman,” jelas Dian.

Dian menerangkan, sejak diuji coba pada Februari 2023, program ini berhasil memangkas waktu respon penjemputan dari lebih dari satu jam menjadi rata-rata hanya 20–30 menit. Hasilnya, persalinan di fasilitas kesehatan meningkat dan kerja sama lintas sektor semakin kuat.

“Ke depan, Puskesmas Pasar Rebo berkomitmen memperluas jangkauan JUMPA FAN sebagai strategi berkelanjutan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Bogor,” tandas Dian.