CIBINONG-Puskesmas Jasinga meluncurkan inovasi JARING PAUS (Jaring Pasangan Usia Subur Amenore Satu Bulan), dalam upaya menekan angka kematian ibu dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil. Inovasi ini merupakan terobosan dalam mendeteksi dini kehamilan melalui edukasi intensif kepada wanita PUS dan calon pengantin, serta distribusi alat test pack gratis melalui Posyandu.
 
Inovasi ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya cakupan kunjungan ibu hamil pada trimester pertama dan tingginya angka keterlambatan deteksi risiko kehamilan, yang berdampak pada komplikasi hingga kematian ibu dan bayi.

 Berdasarkan data PWS hanya 78,7% ibu hamil yang memeriksakan diri pada trimester pertama, dan hanya 76,8% yang mendapatkan pelayanan kehamilan sesuai standar. Berkat inovasi ini, capaian trimester pertama meningkat tajam menjadi 96,7% dan pelayanan sesuai standar mencapai 98,6%.
 
“JARING PAUS bukan sekadar program, tetapi sebuah komitmen nyata kami dalam menyelamatkan ibu dan generasi masa depan. Deteksi dini kehamilan adalah kunci intervensi yang tepat, cepat, dan menyeluruh.” ujar Kepala Puskesmas Jasinga, dr. Noor Alya.
 
Ia menerangkan, kegiatan inovasi ini juga melibatkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari PAUD, KUA, DP3AP2KB, hingga kader Posyandu dan bidan desa. Edukasi dilakukan melalui kelas ibu balita di PAUD, pemeriksaan calon pengantin di Puskesmas, serta kunjungan rumah untuk menjaring sasaran yang belum mengakses layanan kesehatan.
 
“Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkelanjutan melalui pencatatan distribusi dan hasil penggunaan test pack, laporan capaian indikator K1, hingga evaluasi lapangan yang disampaikan dalam forum lintas sektor tingkat kecamatan,” terang Noor.
 
Noor berharap, dengan adanya inovasi JARING PAUS, Puskesmas Jasinga menegaskan peran strategisnya dalam memperkuat pelayanan kesehatan dasar, mendekatkan akses layanan ke masyarakat, dan menciptakan sistem kesehatan yang lebih responsif terhadap kebutuhan ibu dan anak di Kabupaten Bogor