CIBINONG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori utama pada tahun 2021, Selasa (28/9/2021). Penghargaan APE diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Republik Indonesia, atas komitmen pemerintah daerah yang telah mewujudkan dan merealisasikan pengarusutamaan gender. Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan terima kasih kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, selaku penyelenggara kegiatan evaluasi pengarusutamaan gender, yang telah menganugerahi Pemkab Bogor sebagai pemerintah daerah yang berkomitmen mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi pengarusutamaan gender. “Tahun ini Kabupaten Bogor kembali meraih “predikat utama” Anugerah Parahita Ekapraya. Keberhasilan ini merupakan buah kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh elemen, terutama Tim Pokja dan Tim Driver Pengarusutamaan Gender serta seluruh perangkat daerah juga seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Ade Yasin. Ade menjelaskan, pelaksanaan pengarusutamaan gender di Kabupaten Bogor sudah sesuai dengan Inpres nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan, yaitu mencapai keadilan dan kesetaraan gender bagi perempuan, anak, difabel dan lansia, bertujuan lintas sektoral, pemecahan masalah kesulitan ekonomi perempuan, penurunan angka trafficking, perlindungan kekerasan pada perempuan dan anak serta keterlibatan perempuan dalam politik. “Berbagai upaya inovasi telah dilakukan termasuk dalam bidang pengarusutamaan gender, menjadikan Kabupaten Bogor mampu meraih peringkat ketiga sebagai kabupaten terinovatif tahun 2020 dalam Innovative Government Award Kementerian Dalam Negeri,” ujar Ade. Diantaranya, lanjut Ade adalah, Sistem Pengaduan dan Informasi Gender secara online atau Sigadis, Sistem informasi Jejaring Penyelamatan Ibu, Neonatal, dan Anak (Sijari Bunda), Layanan Peluk Samawa yakni pelayanan langsung kependudukan sapa dan melayani warga jemput bola one day service ke desa-desa melalui penyelesaian dokumen 2 in 1 (akte kelahiran dan KIA) satu hari jadi, Layanan Neng Titu Sehat, pelayanan dokumen 3 in 1 berupa pendaftaran Akta Kelahiran, KIA dan KK bagi 4 RSUD (Cibinong, Ciawi, Leuwiliang dan Cileungsi), serta program pengembangan pelayanan obstetri-neonatal emergensi dasar pada 29 Puskesmas Poned. Selanjutnya Satu milyar satu desa (Samisade) untuk pemerataan infrastruktur, dan lain sebagainya. “Adapun strategi lainnya yang diterapkan oleh Pemkab Bogor adalah melakukan monitoring dan evaluasi untuk menganalisa sejauh mana pengintegrasian gender ke dalam program dan kegiatan perangkat daerah,” kata Ade. Bupati Ade Yasin menambahkan, hal tersebut dilakukan secara berkelanjutan agar dapat mendorong pembangunan manusia menjadi lebih baik dan mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender di Kabupaten Bogor.