CIBINONG-Sejak tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Bogor (Pemkab Bogor) berkolaborasi dengan USAID Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene, Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IUWASH) mewujudkan Karsa Bogor Sehat melalui Program Penyehatan Lingkungan. Hari ini (22/2) keduanya melakukan diskusi Bogor Badami Masagi “Membangun Akses Air Minum, Sanitasi dan Perilaku Hygiene Terintegrasi” di Ruang Serbaguna I, Gedung Sekretariat Daerah, Cibinong, Kabupaten Bogor. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin mengatakan, kondisi air dan sanitasi yang buruk berdampak signifikan tidak hanya bagi penyebaran Virus Corona tapi juga penyebaran penyakit lainnya, termasuk yang menjadi penyebab stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita. “Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bogor mengucapkan terima kasih kepada USAID IUWASH yang telah mendukung Pemkab Bogor dalam mewujudkan Karsa Bogor Sehat melalui beragam program meliputi peningkatan layanan, penguatan kinerja institusi, penguatan aspek pembiayaan, advokasi, koordinasi dan komunikasi di sektor air minum serta sanitasi dalam perilaku hygiene,” kata Burhanudin. Burhanudin menambahakan, kegiatan dilakukan di delapan desa dan kelurahan, lima kecamatan yaitu Desa Tarikolot dan Desa Tajur Kecamatan Citeureup, Desa Rawa Panjang Kecamatan Bojonggede, Desa Cilebut Barat dan Desa Cilebut Timur Kecamatan Sukaraja, Kelurahan Cibinong dan Nanggewer Kecamatan Cibinong, serta Desa Bojong Kecamatan Klapanunggal. “Kerjasama penyehatan lingkungan antara USAID dengan Pemkab Bogor sudah dimulai sejak tahun 2017. Dan tahun ini adalah tahun terakhir tepatnya akan berakhir pada bulan September 2021. Untuk itu saya ucapkan terima kasih serta apresiasi setinggi-tingginya kepada USAID dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam program penyehatan lingkungan di Kabupaten Bogor. Semoga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Bogor,” terangnya. Ia berharap, kolaborasi ini dapat terus berlanjut pada periode berikutnya dan di direplikasi di tempat lainnya. Selanjutnya saya juga berharap Tim Monev ini dapat bertransformasi menjadi kelompok masyarakat yang lebih berswadaya agar tetap dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan di sektor air minum, sanitasi, dan perilaku hygiene di tengah masyarakat. “Upaya penyehatan lingkungan dari mulai memberikan pemahaman, penyediaan akses, merubah perilaku, hingga membiasakan masyarakat hidup bersih dan sehat bukan hanya urusan pemerintah melainkan tanggung jawab kita bersama. Komitmen pemerintah, masyarakat, pihak swasta, lembaga pendidikan, media massa dan seluruh stake holder sangat diperlukan untuk mendorong terciptanya kebiasaan hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat,” tambah Burhanudin