JONGGOL – Demi mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat hingga pelosok desa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Kecamatan Jonggol meluncurkan inovasi program layanan keliling bertajuk Mobil GERCEP–BERKAH–PASTI. Inovasi ini menjadi jawaban atas kebutuhan warga akan akses administrasi yang cepat, mudah, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan.
 
Peluncuran mobil layanan keliling ini dilakukan oleh oleh Camat Jonggol, Andri Rahman beserta perangkat desa, di halaman Kantor Kecamatan Jonggol. Inovasi ini mengusung semangat jemput bola, dimana layanan administrasi tak lagi menunggu warga datang ke kantor, tapi hadir langsung ke desa-desa, bahkan ke rumah warga yang membutuhkan.
 
Mobil GERCEP–BERKAH–PASTI akan beroperasi setiap hari kerja dan akhir pekan secara bergilir di 14 desa di wilayah Jonggol. Berdasarkan evaluasi awal, program ini berhasil menurunkan kepadatan antrian di kantor kecamatan hingga 40 persen dan meningkatkan cakupan kepemilikan dokumen administrasi kependudukan.
 
Dengan program ini, Kecamatan Jonggol membuktikan bahwa pelayanan publik bisa inklusif, cepat, dan merata—menjadi inspirasi model layanan bagi kecamatan lain di Kabupaten Bogor.
 
“Selama ini, banyak warga di desa-desa terpencil kesulitan mengurus dokumen karena jauhnya jarak, biaya transportasi, dan waktu yang terbatas. Maka dari itu, mobil GERCEP hadir sebagai solusi nyata,” ujar Andri.
 
Andri menjelaskan, layanan yang dibawa mencakup pembuatan dan perbaikan e-KTP, kartu keluarga, surat pindah, surat keterangan usaha, pengantar akta kelahiran, hingga legalisir dokumen. Tak hanya itu, program ini juga memberi perhatian khusus kepada lansia dan penyandang disabilitas dengan pelayanan on-call ke rumah mereka.
 
“Inovasi ini adalah bentuk komitmen kami untuk hadir lebih dekat. Bukan sekadar layanan bergerak, tapi pelayanan dari hati,” jelas Andri.
 
Seorang warga Desa Sukasirna, Ibu Rukmini, sangat menyambut baik inovasi yang diluncurkan Pemkab Bogor melalui Kecamatan Jonggol, ia mengungkapkan rasa syukurnya.
 
“Biasanya harus ke kecamatan, naik ojek, antri lama. Sekarang bisa urus semua di balai desa. Cepat dan ramah,” ujarnya.