Sukaraja, Kompim – Bupati Bogor Rudy Susmanto, bersama Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto melakukan groundbreaking Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri di wilayah Sukaraja, Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari peluncuran nasional yang dilaksanakan secara serentak melalui video conference, dan dipimpin langsung oleh Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, mewakili Kapolri.
Sebanyak 205 dapur SPPG diluncurkan secara nasional, termasuk 10 dapur yang akan dibangun di wilayah Kabupaten Bogor. Enam di antaranya dikelola oleh Polres Bogor bekerja sama dengan Yayasan Kemala Bhayangkari dan Pemerintah Kabupaten Bogor, sementara empat sisanya merupakan kolaborasi antara Irwasum Polri, Yayasan Kemala Bhayangkari, dan Pemkab Bogor.
“Kesepuluh dapur ini berdiri di atas aset milik Pemerintah Kabupaten Bogor yang dialihfungsikan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati atas dukungan penuh dalam penyediaan lahan,” ujar Kapolres Bogor.
Ia memaparkan bahwa enam dapur yang dikelola oleh Polres Bogor ditargetkan melayani 20.000 penerima manfaat dan menyerap lebih dari 300 tenaga kerja lokal. Program ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung program Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak demi menciptakan SDM unggul.
Ia juga menambahkan bahwa ke depan akan dilakukan penambahan dapur SPPG, sejalan dengan target Bupati Bogor yang menargetkan pembangunan 500 dapur SPPG di wilayah Kabupaten Bogor.
Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan sekitar 270 titik lokasi yang dikolaborasikan dengan Badan Gizi Nasional. Hingga kini, sekitar 60 titik telah terverifikasi untuk pembangunan dapur SPPG.
“Kita targetkan sampai tahun 2026, 500 dapur makan bergizi dapat terealisasi. Ini bukan hanya tentang memberi makan anak-anak sekolah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja,” ujar Rudy.
Ia menjelaskan, satu dapur SPPG mampu memberdayakan hingga 50 pekerja. Artinya, jika 100 dapur terbangun, akan ada 5.000 lapangan kerja baru di Kabupaten Bogor.
“Tentunya, sumber bahan baku yang digunakan akan mengikuti arahan dari Badan Gizi Nasional, dengan memaksimalkan potensi lokal yang tersedia di wilayah sekitar dapur," tutup Rudy. (nps – ed.swa).