CIBINONG —Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memimpin rapat perencanaan penanaman pohon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan Cikeas, pada Senin (3/11). Rapat ini bertujuan membahas langkah strategis pelestarian lingkungan serta upaya menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah Kabupaten Bogor.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program penanggulangan bencana melalui penanaman vegetasi pada DAS kritis, yang dilakukan sebagai bentuk kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor, TNI, BNPB, pelaku usaha, serta masyarakat.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Ini ikhtiar dan upaya bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memperkuat mitigasi ketahanan daerah terhadap bencana, serta menghadirkan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan demi keselamatan serta masa depan masyarakat Kabupaten Bogor,” ujar Rudy Susmanto.
Dalam rapat tersebut, Bupati Bogor juga menyoroti pentingnya penentuan titik lokasi penanaman yang tepat dan memiliki izin resmi. Ia menegaskan agar seluruh kegiatan dilakukan secara tertib, sesuai peraturan, dan memperhatikan aspek keamanan serta teknis lapangan.
Selain itu, Rudy Susmanto menjelaskan bahwa kegiatan penanaman pohon akan dilakukan secara serentak di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung dan Cikeas, melibatkan seluruh unsur Forkopimda, TNI, pemerintah daerah, serta masyarakat sekitar.
Lokasi prioritas antara lain wilayah Cisarua, Megamendung, hingga Kecamatan Bojong Kulur yang sebelumnya terdampak banjir.
Menurutnya, bahkan penanaman pohon juga akan dilakukan di seluruh objek wisata dan hotel di sepanjang bantaran sungai juga diwajibkan menanam pohon secara serentak di waktu yang sama.
Ia juga menegaskan bahwa pembiayaan kegiatan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk BNPB, CSR perusahaan, hingga APBD Kabupaten Bogor, dengan target setiap desa menanam minimal satu hektare lahan hijau baru.
Rudy menambahkan, pengawasan akan dilakukan bersama untuk memastikan kelestarian pohon yang ditanam serta keterlibatan aktif dunia usaha dalam menjaga lingkungan.
“Kita ingin semua pihak ikut bertanggung jawab. Mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat, harus menjadi bagian dari gerakan penghijauan ini,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran kolektif dalam pelestarian lingkungan, pengendalian bencana, dan penguatan ketahanan ekologi di wilayah Kabupaten Bogor.
Turut hadir dalam rapat tersebut Wakil Bupati Bogor, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Komandan Kodim 0621, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta para camat dari wilayah terdampak DAS, yakni Cisarua, Megamendung, Ciawi, Sukaraja, Babakan Madang, dan Sukamakmur, serta Kepala Bagian SDA.