Nanggung, Kompim – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) menggelar kegiatan pelepasliaran satwa liar ke habitat alaminya. Prosesi pelepasliaran dipimpin langsung oleh Bupati Bogor, Rudy Susmanto, didampingi jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pada Sabtu (23/8/2025) di kawasan Gunung Halimun Salak.

Rangkaian kegiatan ini merupakan lanjutan dari acara di Kecamatan Nanggung sejak 22 Agustus 2025. Dimulai dengan pementasan wayang golek, kemudian dilanjutkan dengan race bike, mountain bike, pembagian 420 unit sepeda, pelepasliaran satwa, bazar UMKM, serta stand geopark.

Dalam kesempatan ini, satu individu elang tikus (Elanus Caeruleus) dan 40 ekor burung jalak atau burung kerak kerbau (Acridotheres Javanicus) berhasil dikembalikan ke habitat aslinya. Elang tikus betina bernama Srikandi merupakan satwa serahan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam  (BKSDA) Jawa Timur pada 2023. Selama kurang lebih dua tahun, Srikandi menjalani proses rehabilitasi di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa, yang meliputi adaptasi lingkungan, pemulihan perilaku alami, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Pelepasliaran ini menjadi bentuk nyata komitmen bersama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mendukung pelestarian keanekaragaman hayati, khususnya di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Selain sebagai upaya menjaga kelestarian satwa liar di habitat alaminya, kegiatan ini juga mendukung keberlanjutan ekosistem hutan di TNGHS. Diharapkan, pelepasliaran dapat meningkatkan populasi elang tikus dan burung jalak (kerak kerbau) di alam, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi satwa liar demi menjaga keseimbangan ekosistem.

“Pelepasan burung elang ini adalah bukti komitmen kita untuk melestarikan lingkungan, menjaga keseimbangan ekosistem, sekaligus mengembalikan satwa ke habitat alaminya,” ujar Rudy. (nps – ed.swa)