CIAWI-Bupati Bogor, Ade Yasin membuka acara Bogor Innovation Wildly Important Goals (WIG) tahun 2021, di Hotel Pullman Ciawi secara hybrid, Rabu (29/9/2021). Acara tersebut mengangkat tema “Membudayakan Inovasi Untuk Membangun Negeri Di Era Disrupsi”. Bogor Innovation WIG diisi narasumber Kepala Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Agus Fatoni dan Wakil Rektor IPB University Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan, Erika Budiarti Laconi. Acara dihadiri secara langsung oleh Kepala Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan jajaran, Rektor atau yang mewakili Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Bogor, Komite Perencanaan Pembangunan Strategis serta jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor. Sementara secara virtual, diikuti Camat se-Kabupaten Bogor, penerima beasiswa Magister Inovasi Regional (MIR) ASN, PD se-Kabupaten Bogor, RSUD se-Kabupaten Bogor, Puskesmas se-Kabupaten Bogor, SMK Negeri Ciomas dan SMK Negeri 1 Cibinong melalui zoom meeting dan live di youtube channel Pemkab Bogor. Saat membuka acara, Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan Pemda agar terus membangun kapasitas dan daya saing sehingga perlu terus berinovasi. Hal tersebut agar dapat memberikan layanan yang lebih cepat, lebih baik, lebih murah, lebih transparan dan lebih bermanfaat dalam lingkup internal birokrasi maupun pelayanan publik. “Pemerintah Kabupaten Bogor berkomitmen untuk mendorong dan membangun budaya inovasi melalui kolaborasi dan kompetisi di berbagai sektor, kami membudayakan inovasi untuk membangun negeri di era disrupsi. Salah satunya dengan kebijakan one institution, one innovation dan one village, one innovation,” tandas Ade Yasin. Ade menambahkan, kami juga terus memberikan dukungan, berupa fasilitasi, asistensi, supervisi, dan edukasi kepada para inovator agar lebih semangat dan kreatif. Apresiasi berupa penghargaan inovasi bagi institusi dan masyarakat yang berinovasi dan membawa perubahan di Kabupaten Bogor setiap tahunnya. “Alhamdulillah, berkat kerja dan kolaborasi yang solid jajaran Pemkab Bogor, kami berhasil meraih penghargaan dalam kompetisi inovasi tingkat nasional antara lain Innovative Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri selama dua tahun berturut-turut sebagai kabupaten terinovatif dan menjadi best practice bagi daerah lain di Indonesia dalam hal inovasi,” ujar Ade. Ade mengungkapkan, tahun ini, kita ikut kembali dalam kompetisi Innovative Government Award (IGA), sampai hari ini proses validasi inovasi oleh kemendagri masih berlangsung dengan nilai sementara 92,07 dan Kabupaten Bogor berada di peringkat kesatu. Saya mengajak kepada seluruh perangkat daerah, pemerintah desa dan kelurahan, kalangan kampus, civitas akademika, sekolah-sekolah, pemuda dan seluruh masyarakat, mari terus tingkatkan kreativitas dan membudayakan inovasi di berbagai bidang. “Pemerintah Kabupaten Bogor juga akan terus mendorong segenap perangkat daerah untuk berinovasi agar inovasi semakin membudaya dan pelayanan terhadap masyarakat semakin berkualitas,” ungkap Bupati Ade Yasin. Kepala Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Agus Fatoni mengatakan, intinya kita harus menjadikan inovasi menjadi pola pemecahan semua masalah, kedua perlu ada kebijakan Kepala Daerah dan pimpinan untuk menetapkan target inovasi. Jika diwajibkan, maka mau tidak mau kita semua melakukan inovasi. Selanjutnya inovasi menjadi alat evaluasi, SKPD, ASN dan pejabat yang melakukan inovasi diberikan penghargaan. “Melakukan koordinasi dan kolaborasi secara pentahelix, dan perlu ada marketing branding inovasi yang sudah dilakukan agar bisa dilihat, ditiru dan dimanfaatkan bukan hanya bagi Indonesia tapi juga bagi dunia. Selanjutnya membentuk agen-agen inovasi di setiap SKPD, kecamatan, RSUD, Puskesmas hingga tingkat desa dan kelurahan. Jadikan inovasi menjadi indikator kunci penilaian SKPD”, papar Agus Fatoni. Wakil Rektor IPB University Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan Erika Budiarti Laconi, menegaskan inovasi tidak pernah statis, inovasi selalu dinamis mengikuti dinamika perubahan. “Mari kita terus berkolaborasi secara pentahelix yang di dalamnya terdapat pemerintah, media, komunitas, bisnis, dan akademisi. Bersama kita pasti bisa, mari kita lakukan untuk Indonesia,” tandas Erika Budiarti Laconi.