CIBINONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk meningkatkan literasi transformasi digital. Diantaranya melalui studi lapangan terkait penerapan Bogor Corporate University, dalam rangka kegiatan Pelatihan Digital Leadership and Transformation, di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Cibinong, Rabu (6/8).
 
Bogor Corporate University (BCU) adalah sebuah pendekatan pengembangan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Dengan model pembelajaran berkelanjutan berbasis kebutuhan organisasi, yang bertujuan untuk menciptakan ASN yang profesional, adaptif, dan memiliki daya saing tinggi.
 
Kegiatan diikuti 40 peserta yang berasal dari berbagai perangkat daerah lingkup Pemkab Bogor yang mengikuti kegiatan ini. Kegiatan tersebut difasilitasi Dinas Kominfo Kabupaten Bogor, hadir Kepala Bidang Persandian dan Statistik, Iskandar Zulkarnain, dan widyaiswara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
 
Tujuan utama studi lapangan ini adalah untuk memperoleh wawasan langsung mengenai tugas, fungsi, serta mekanisme kerja Computer Security Incident Response Team (CSIRT), khususnya dalam hal deteksi, respons, dan pemulihan insiden siber pada sistem informasi pemerintahan.
 
Widyaiswara BSSN, R. Firman Suprijandoko, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya nyata untuk membentuk pemimpin yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
 
“Tujuan dari pelatihan ini adalah membentuk digital leader—pemimpin yang memahami teknologi, sehingga proses transformasi digital di instansi pemerintahan bisa berjalan lebih cepat dan efektif,” jelas Firman.
 
Ia juga mengapresiasi fasilitas yang dimiliki oleh Diskominfo Kabupaten Bogor, khususnya keberadaan Data Center, yang menurutnya sudah termasuk kategori “keren” dan representatif dalam mendukung digitalisasi pelayanan publik.
 
Lebih lanjut, Firman menjelaskan bahwa kurikulum pelatihan ini menggunakan pendekatan Corporate University, dengan komposisi 10 persen pembelajaran formal, 20 persen sosial, dan 70 persen pelatihan langsung di lapangan. Model ini dinilai efektif dalam membentuk kemampuan pegawai negeri sipil secara berkelanjutan.
 
“Belajar langsung dari pekerjaan sehari-hari adalah kuncinya. ASN harus mendapatkan pengalaman langsung dari tugas mereka. Ini juga memberi kesempatan untuk melihat langsung kondisi di lapangan, seperti yang kami lakukan hari ini,” tambahnya.
 
Ia berharap pelatihan yang berbasis Bogor Corporate University dapat terus diadakan secara konsisten, demi mendukung munculnya SDM pemerintahan yang berkualitas dan bisa beradaptasi dengan tantangan zaman.