CIGOMBONG-Menjaga produktivitas petani di tengah pandemi, Bupati Bogor, Ade Yasin berikan bantuan berupa alat mesin pertanian dan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk Kelompok Tani Kabupaten Bogor. Bantuan secara simbolis diserahkan di Taman Teknologi Pertanian, Cigombong, Selasa (24/8). Selain itu, pada kegiatan yang sama terdapat juga panen cabai sebagai salah satu komoditas unggulan Kabupaten Bogor. Ade Yasin menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memfasilitasi bantuan yang sifatnya untuk kelompok, seperti alat-alat pertanian, traktor, bibit, pupuk dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan oleh petaninya. Ada juga yang kita berikan kultur jaringan untuk petani bunga. Ini demi meningkatkan semangat petani, ada yang disupport khusus. Saat ini lagi bagus cuacanya, tidak terlalu panas sehingga hasil panen lebih bagus. “Pemerintah daerah mendorong pemulihan ekonomi di lima sektor, salah satunya adalah sektor pertanian, pariwisata, ekonomi kreatif, UMKM, industri dan pertanian adalah salah satu sektor pembangkit ekonomi. Bantuan tersebut diberikan demi menjaga produktivitas petani di tengah pandemi,” ujar Ade. Sementara itu, lanjut Ade, panen cabai hari ini cukup baik, cabai salah satu komoditas unggulan Kabupaten Bogor. Selain cabai, ada juga padi, ubi jalar, tanaman hias, talas, kopi, pala, cengkeh, bawang merah, dan nanas. “Saat ini harga cabai kurang baik, mungkin karena kebutuhan akan cabai menurun. Dengan diberlakukannya PPKM darurat dan level 4, banyak restoran dan rumah makan yang terdampak, tentunya berimbas kepada kebutuhan bahan-bahan makanan termasuk cabai,” terang Ade. Ade menambahkan, mungkin karena permintaan menurun otomatis harga menurun, jika permintaan naik otomatis harga juga naik. Alhamdulillah, PPKM  di Kabupaten Bogor sudah turun jadi level 3. Tentunya ada kelonggaran untuk usaha, mudah-mudahan harga-harga komoditas tadi kembali membaik termasuk cabai. Selanjutnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Siti Nurianty menjelaskan, tujuan dilaksanakannya kegiatan hari ini adalah meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman cabai di Kabupaten Bogor. Menyalurkan alat mesin pertanian kepada kelompok tani yang merupakan bantuan dari pemerintah Kabupaten Bogor, serta menjamin kerugian petani akibat kerusakan terong yang disebabkan oleh kekeringan, banjir dan serangan hama penyakit pada tanaman. “Sedangkan sasarannya adalah meningkatnya produktivitas tanaman cabai seluas 59 hektar di Kabupaten Bogor, tersebar di enam kecamatan yaitu Cigombong, Cijeruk, Caringin, Pamijahan, Dramaga dan Sukamakmur,” terang Siti. Siti memaparkan, untuk bantuan alat mesin pertanian diberikan kepada kelompok tani di 40 kecamatan sebanyak 153 unit, terdiri dari traktor, cultivator, pompa air, motor, concealer, monster chester, pemantik singkong, sealer, huller, polisher padi, power flasher, tedi power, alker, set alat barista, alat sortir manual padi, alat pengolahan keripik pisang, dan alat pengolahan galic. “Selanjutnya diserahkan AUTP dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia dan PT. Jasindo seluas 20.000 hektar untuk 1.155 kelompok tani secara simbolis kepada, Kelompok Tani Setiawardi Desa Ciburayut Kecamatan Cigombong, Kelompok Tani Wanti Asih Desa Cibalung Kecamatan Cijeruk, Dan Kelompok Tani Lima Pelita Desa Cinagara Kecamatan Caringin,” paparnya. Ia menambahkan, untuk alat mesin pertanian diserahkan secara simbolis kepada Kelompok Tani Megasari Jaya Mandiri Desa Tugu Jaya Kecamatan Cigombong, Kelompok Tani Bunga Desa Sukaharja Kecamatan Cijeruk, Kelompok Tani Hegarmanah Desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari, Kelompok Tani Mitra Srikandi Desa Ciasmara Kecamatan Pamijahan, Bina Sejahtera Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi, Dan Kelompok Tani Cikoneng Lestari Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua. “Pada kesempatan tersebut juga disampaikan kepada Bupati Bogor beras organik produksi Kelompok Tani Bakti Jaya Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan, yang merupakan hasil kerja sama antara kelompok tani dengan Rural Empowerment Agricultural and Development Scaling Up Initiative (READSI) melalui program pengembangan budaya organik di pedesaan serta pelaksanaan pertanian berkelanjutan,” tambah Siti.