Cibinong, Kompim – Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, menghadiri Lomba Cipta Menu (LCM) Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) Tingkat Kabupaten Bogor yang digelar di Tegar Beriman, pada Rabu (30/7/2025).

Ade menyampaikan apresiasi pada kegiatan yang tidak hanya sebagai perlombaan, tetapi juga edukasi penting untuk membentuk pola konsumsi pangan yang lebih sehat dan beragam. Ia menilai acara ini, semua peserta layak menjadi pemenang. Menyambut Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, kegiatan ini sejalan dengan harapan Presiden Prabowo, Gubernur Dedi, dan Bupati Rudy Susmanto sebagai momentum positif untuk memeriahkan kemerdekaan.

Ia menjelaskan bahwa Pola Pangan Harapan (PPH) merupakan indikator penting dalam mengukur kualitas konsumsi pangan nasional, yang mencakup sembilan kelompok pangan utama seperti padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, buah-buahan, biji berminyak, minyak dan lemak, kacang-kacangan, gula, sayur-mayur, serta bumbu dan bahan minuman, dengan target skor ideal mencapai 100 persen.

Ade menuturkan, pada tahun 2022, skor PPH nasional mencapai 92,9 atau sedikit di atas target 92,8. Sedangkan untuk tahun 2024, target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah sebesar 95,2. Namun, berdasarkan data yang ia sampaikan, skor PPH Kabupaten Bogor pada tahun 2023 masih tergolong rendah, yakni di angka 89,8, khususnya dalam konsumsi buah, umbi-umbian, dan sayuran.

"Permasalahan ini tentu menjadi tanggung jawab bersama dan lintas sektoral. Diperlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat," tegasnya.

Ade menekankan bahwa Kabupaten Bogor memiliki potensi besar dalam produksi pangan lokal nonberas seperti talas, pisang, singkong, dan ubi, yang tersebar di hampir seluruh kecamatan. Melalui kegiatan LCM B2SA, Pemkab Bogor berupaya mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya pangan lokal sebagai bagian dari upaya penganekaragaman konsumsi pangan.

"Lomba ini bukan hanya soal kompetisi makanan, tetapi menjadi sarana sosialisasi penting mengenai manfaat konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman. Harapannya, masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola makan sehat sebagai bagian dari budaya yang perlu dijaga dan diwariskan," tambahnya.

Ia juga mendorong adanya tindak lanjut pasca kegiatan agar tidak berhenti sebagai acara tahunan yang bersifat seremonial semata. “Saya berharap ada pengembangan produk-produk baru berbasis pangan lokal yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi, mendorong tumbuhnya industri rumah tangga, serta meningkatkan pendapatan keluarga,” ujarnya.

Tak lupa, ia mengajak para kader PKK untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mendukung program-program prioritas pemerintah daerah. “Kami harapkan ibu-ibu PKK terus kawal beberapa hal yang menjadi atensi pemerintah daerah,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Teuku Mulya, menyampaikan bahwa kegiatan LCM B2SA merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. 

Ia menjelaskan bahwa PPH merupakan indikator yang digunakan untuk menilai keberagaman konsumsi pangan masyarakat. Data ini dirilis setiap tahun oleh Badan Pangan Nasional dan Badan Pusat Statistik (BPS). "PPH itu bukan pajak penghasilan, tapi Pola Pangan Harapan. Ini mengukur keberagaman jenis pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Bogor," ujarnya.

Teuku juga menekankan pentingnya peran ibu-ibu PKK di setiap kecamatan dalam mendorong diversifikasi pangan lokal melalui berbagai produk olahan nonberas. "Salah satu tujuan dari lomba ini adalah agar ibu-ibu PKK mampu menciptakan dan menghasilkan produk pangan yang lebih bervariasi terhadap konsumsi pangan," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pemenang lomba tingkat Kabupaten Bogor ini akan mewakili daerah untuk berkompetisi di tingkat Provinsi Jawa Barat. Hal ini diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi para peserta untuk terus berinovasi menciptakan menu berbasis pangan lokal yang sehat dan berkualitas. (nps – ed.swa).