CIBINONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui UPT Radio Teman 95,3 FM Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bogor, berikan pembekalan kepada para penyiar radio dari berbagai lembaga penyiaran dan masyarakat, agar adaptif dalam menghadapi perkembangan teknologi penyiaran terkini serta teknik-teknik produksi yang efektif. Dikemas melalui workshop teknik penyiaran dan produksi radio, yang berlangsung di M-One Hotel Sukaraja, Selasa (5/11/24).

Sekretaris Diskominfo Kabupaten Bogor, Linda Hendrayani SWT mengungkapkan, saat ini media massa menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat salah satunya media massa elektronik radio. Radio menjadi salah satu media massa yang masih diminati masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Bogor hingga saat ini. Sebagai media massa untuk mendapatkan informasi dan hiburan, karena radio memiliki karakteristik terasa dekat antara penyiar dan pendengar. Sehingga radio masih tetap ada di tengah gempuran media baru di era digitalisasi seperti saat ini. 

“Penyiar dituntut untuk terus upgrade diri baik pemahaman juga pengetahuannya, agar informasi yang disampaikan lebih menarik, edukatif, informatif dan terkini. Agar masyarakat tetap menjadikan radio sebagai media massa yang dibutuhkan di era yang serba digital seperti saat ini,” terang Sekretaris Diskominfo Kabupaten Bogor.

Ia juga berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk meningkatkan wawasan dan kualitas para penyiar dalam memberikan informasi yang baik, menarik dan beretika sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau para pendengar.

“Manfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sebagai momentum dalam menggali informasi, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan di tempatnya masing-masing dalam memberikan informasi kepada masyarakat,” tegas Linda Hendrayani SWT.

Kemudian, Kepala UPT Radio Teman 95,3 FM Diskominfo Kabupaten Bogor, Purnama Karnadi menyampaikan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan bekal pengetahuan kepada para penyiar dan masyarakat mengenai perencanaan produksi konten radio meliputi SDM, peralatan dan sistem aplikasi pendukung berbasis teknologi informasi.

Diera digital, radio dapat memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pendengar. Dengan memahami teknik penyiaran yang baik, konten radio dapat diadaptasi menjadi konten menarik di media sosial. Terlebih saat ini banyak platform media baru membuat persaingan di dunia penyiaran semakin ketat. Radio yang memiliki kualitas suara yang baik, konten yang menarik, dan teknik produksi yang profesional akan lebih mudah menarik pendengar.

“Teknik penyiaran dan produksi radio yang baik tetap menjadi kunci keberhasilan sebuah program radio, bahkan di era digital. Dengan menguasai keterampilan-keterampilan yang diperlukan, para penyiar dan produser radio dapat menciptakan program yang berkualitas dan mampu bersaing dengan media lainnya,” ungkap Purnama Karnadi.

D ttempat yang sama, Producer and Presenter PIC News Channel RRI Bogor Maulana Isnarto menerangkan, di era digital dan disrupsi seperti saat ini radio masih dibutuhkan dan tetap ada ditengah gempuran teknologi digital. Meskipun ada penurunan sekitar tiga persen pendengar pasca pandemi Covid-19. Untuk itu dibutuhkan kreativitas, inovatif, juga adaptif dari para penyiar juga pengelola radio dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, terutama bijak dan adaptif dalam memanfaatkan media digital.

Katanya, saat pandemi pendengar radio meningkat sebanyak 30 juta pendengar dalam memenuhi kebutuhan informasi. Pendengar saat ini memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap kualitas suara dan konten. Teknik penyiaran yang baik akan membantu memenuhi ekspektasi tersebut.

“Radio memiliki kemampuan untuk menciptakan hubungan yang lebih personal dengan pendengar. Teknik penyiaran yang baik dapat memperkuat hubungan tersebut. Teknologi penyiaran terus berkembang tentunya dengan memahami teknik penyiaran yang baik maka penyiar dan pengelola radio dapat memanfaatkan teknologi baru seperti podcast, radio online, dan siaran digital,” imbuhnya.