CIBINONG-Sebanyak 3.000 personel gabungan diterjunkan untuk kesiapan tanggap darurat bencana di wilayah Kabupaten Bogor. Langkah ini bentuk antisipasi menghadapi potensi bencana di musim penghujan, memperkuat kesiapsiagaan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki tingkat kerawanan bencana cukup tinggi.
 
Apel kesiapan dilaksanakan di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (5/11). Bupati Bogor, Rudy Susmanto bersama Forkopimda memastikan secara langsung kesiapan personel. Personel gabungan, terdiri dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, TNI, Polri, dan relawan masyarakat.
 
Hadir Wakil Bupati Bogor, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Kapolres Bogor, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor, Ketua Pengadilan Negeri Cibinong, Danlanud ATS, Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Bogor, Sekretaris Daerah (Sekda), beserta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
 
Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan terima Kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto beserta seluruh jajaran, atas terselenggaranya apel kesiapsiagaan tanggap darurat bencana di wilayah Kabupaten Bogor.
 
“Ini bukti sinergi antara pemerintah, aparat, dan seluruh unsur masyarakat dalam membangun kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
 
Rudy mengajak, mari kita tingkatkan kepedulian, kewaspadaan, dan komitmen bersama dalam upaya mitigasi bencana, demi terwujudnya Kabupaten Bogor yang tangguh, siaga, aman, dan nyaman.
 
Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto menjelaskan, kondisi cuaca saat ini cenderung ekstrim dan telah memicu kejadian bencana di beberapa wilayah. Karena itu, seluruh unsur mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga masyarakat diminta sigap menghadapi situasi siaga bencana, sehingga apabila terjadi sesuatu dapat segera ditangani dengan cepat, tepat, dan menyelamatkan warga terdampak.
 
“Ada sekitar 3.000 personel gabungan terdiri dari TNI, Polri, pemerintah daerah, dan relawan masyarakat. Wilayah Kabupaten Bogor luas dan penduduknya mencapai lebih dari lima juta jiwa, sehingga keterlibatan semua unsur menjadi penting,” jelas AKBP Wikha.
 
Kapolres Bogor menuturkan, sebagai langkah antisipasi, pemerintah daerah juga membangun posko-posko tanggap bencana di setiap Polres dan Polsek yang akan terhubung dengan posko pusat di tingkat kabupaten. Mekanisme ini diharapkan dapat mempercepat penanganan apabila terjadi bencana, dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.
 
“Menjaga bumi dan kelestarian hutan merupakan bagian penting dari mitigasi bencana. Di Megamendung sudah ada contoh yang baik tentang bagaimana hutan organik bisa menjadi solusi alami untuk mencegah bencana,” tuturnya.
 
Ia mengungkapkan, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor memiliki potensi bencana, baik longsor, banjir, maupun pergerakan tanah. Bahkan di wilayah perkotaan pun kerap terjadi banjir akibat curah hujan tinggi. Untuk memperkuat koordinasi, pemerintah daerah menghadirkan seluruh unsur Forum Koordinasi Penanggulangan Bencana agar mampu bersinergi dan berkolaborasi dalam menghadapi kondisi darurat.
 
“Kami akan mendistribusikan rompi khusus bagi para relawan tanggap bencana sebagai bentuk penguatan koordinasi di lapangan. Rompi ini diberikan agar koordinasi penanganan di lapangan lebih mudah dan seluruh masyarakat bisa ikut serta dalam upaya tanggap bencana,” ungkap AKBP Wikha.