Dramaga– Pemerintah Kabupaten Bogor, melalui Puskesmas Purwasari, Kecamatan Dramaga Kabupate Bogor, resmi meluncurkan MIKUBA inovasi berbasis kearifan lokal berupa minyak oles tradisional yang diracik dari Minyak Kelapa, Kunyit, dan Bangle. Sebagai upaya untuk memperluas akses layanan kesehatan yang aman, murah, dan terjangkau bagi masyarakat.

Perlu diketahui, MIKUBA hadir sebagai solusi lokal, murah, dan aman untuk masyarakat pedesaan dan lingkungan pesantren.  Ramuan tradisional ini dikembangkan sebagai solusi alternatif untuk mengatasi keluhan penyakit kulit ringan, seperti gatal-gatal, yang banyak dialami masyarakat pedesaan dan santri di pondok pesantren.

Kepala Puskesmas Purwasari, Sahrul Zubiantoro menegaskan, pentingnya inovasi berbasis potensi lokal sebagai jawaban atas keterbatasan akses layanan kesehatan.

“Kami melihat kebutuhan masyarakat akan pengobatan yang murah dan mudah diakses masih sangat tinggi, terutama di pondok pesantren dan desa terpencil. Melalui MIKUBA, kami tidak hanya memberi solusi, tapi juga mengedukasi masyarakat agar mandiri dalam menjaga kesehatan,” ujar Sahrul Zubiantoro.

Menurutnya, MIKUBA dibuat secara mandiri oleh petugas puskesmas dan kader kesehatan, kemudian didistribusikan melalui edukasi langsung, penyuluhan, serta pelayanan komunitas di posyandu dan lingkungan pesantren. Ramuan ini telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional sebagai obat luar alami yang aman digunakan tanpa efek samping.

Ia menjelaskan, selama tiga bulan terakhir, MIKUBA telah diimplementasikan di berbagai titik wilayah kerja Puskesmas Purwasari. Lebih dari 300 warga telah menjadi penerima manfaat, baik melalui penyuluhan langsung maupun distribusi gratis. Tim promosi kesehatan dan petugas Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) juga rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutan program.

"Inovasi ini disambut antusias oleh masyarakat. Selain terbukti mengurangi keluhan kulit secara signifikan, MIKUBA juga memperkuat peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan berbasis komunitas," tegasnya.

Lanjut Sahrul Zubiantoro menyampaikan, ia bersama jajaran Puskesmas Purwasari optimistis, MIKUBA dapat menjadi model layanan kesehatan tradisional yang layak direplikasi di wilayah lain di Kabupaten Bogor dan bahkan secara nasional.

“Harapan kami, MIKUBA bukan hanya jadi produk lokal, tapi juga gerakan masyarakat untuk kembali mengenal dan memanfaatkan kekayaan tradisional Indonesia dalam menjaga kesehatan,” imbuhnya.