Parung — Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Puskesmas Parung meluncurkan inovasi unik bertajuk MANTU PARAWALI (Minuman untuk Pasien Rawat Inap dan Ibu Bersalin). Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan yang humanis dan berbasis kearifan lokal.
Dengan mengusung semangat back to nature, MANTU PARAWALI menghadirkan minuman herbal racikan lokal sebagai pelengkap layanan medis konvensional. Inovasi ini diluncurkan untuk mendukung pemulihan pasien secara alami, melalui penyediaan minuman herbal berbahan dasar rempah tradisional. Seperti jahe, serai, daun salam, kayu manis yang dikenal memiliki manfaat kesehatan seperti menghangatkan tubuh, mempercepat pemulihan tenaga, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Kepala Puskesmas Parung, Vera Linda CB menjelaskan, program ini bukan sekadar inovasi pelayanan, tapi juga bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
“Kami percaya bahwa pengobatan modern dapat berjalan beriringan dengan warisan tradisi. MANTU PARAWALI bukan hanya soal minuman herbal, tetapi simbol kepedulian dan pendekatan holistik dalam merawat pasien,” ungkap Vera.
lebih lanjut ia menerangkan, inovasi ini mulai digagas sejak Februari 2025 melalui proses penjaringan ide internal, uji coba, hingga pelatihan bagi petugas rawat inap. Kini, minuman disajikan rutin kepada pasien rawat inap dan ibu bersalin dengan pengawasan ketat dari tenaga medis, memastikan setiap sajian aman, higienis, dan sesuai kebutuhan pasien.
Program ini juga sejalan dengan regulasi nasional, seperti UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Permenkes No. 37 Tahun 2017 yang mendorong integrasi layanan kesehatan tradisional ke dalam sistem pelayanan formal.
"Alhamdulilah, dukungan pun mengalir dari komunitas dan keluarga pasien yang merasakan dampak positifnya, baik secara fisik maupun emosional," terangnya.
Sebagai bentuk penguatan, Puskesmas Parung juga mengembangkan Taman Obat Keluarga (TOGA) sebagai sumber bahan baku alami yang berkelanjutan. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala, termasuk survei kepuasan pasien dan pencatatan manfaat yang dirasakan.
"Data ini menjadi dasar peningkatan formulasi, SOP penyajian, dan perluasan layanan ke ruang-ruang perawatan lainnya," ungkap Kepala Puskesmas Parung.
Menurutnya, melalui MANTU PARAWALI, Puskesmas Parung membuktikan bahwa inovasi pelayanan tak selalu harus berbasis teknologi tinggi tapi bisa berangkat dari kepedulian, budaya, dan akar tradisi yang menguatkan penyembuhan dari dalam.