Puskesmas Gobang Luncurkan Inovasi "Jari Manis" untuk Menurunkan Angka Anemia pada Remaja Putri
05-08-2024
7
RUMPIN – Puskesmas Gobang memperkenalkan inovasi terbaru bernama "Jari Manis" (Remaja Putri Masakini Anti Anemis) sebagai upaya menurunkan angka anemia pada remaja putri di Kabupaten Bogor. Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya pencegahan anemia, serta memfasilitasi akses informasi dan layanan kesehatan bagi remaja putri.
Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang paling umum di kalangan remaja putri, dan prevalensinya terus meningkat. Menurut laporan Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja di Indonesia mencapai 32%, sementara di Kabupaten Bogor, angkanya mencapai 20,9%. Anemia pada remaja putri tidak hanya berdampak pada kesehatan mereka saat ini, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan kehamilan dan bayi yang akan mereka lahirkan di masa depan.
Kepala Puskesmas Gobang, Syamsu Wirman menjelaskan bahwa inovasi "Jari Manis" bertujuan untuk memberikan edukasi yang komprehensif dan dukungan praktis kepada remaja putri dalam mencegah anemia. Inovasi Jari Manis ini selaras dengan visi Puskesmas Gobang yakni 'Terwujudnya masyarakat Gobang yang termaju, nyaman, dan berkeadaban'. Dengan program ini, kami berharap dapat menurunkan angka anemia pada remaja putri dan meningkatkan kualitas kesehatan generasi muda di Kabupaten Bogor.
"Program "Jari Manis" mencakup beberapa kegiatan utama. Pertama, dilakukan sosialisasi inovasi kepada lintas sektor, termasuk sekolah-sekolah di wilayah kerja Puskesmas Gobang, untuk memastikan penerapan program secara luas. Selanjutnya, diberikan penyuluhan mengenai anemia dan pentingnya mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin kepada remaja putri, dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya menjaga kadar hemoglobin yang sehat," ujar Syamsu.
Sebagai bagian dari program, gerakan minum TTD secara serentak dilakukan setiap pagi sebelum kegiatan belajar dimulai, memastikan remaja putri mengonsumsi TTD tepat waktu. Selain itu, dibentuk Duta Rematri, yaitu 50 remaja putri yang dilatih secara khusus untuk mendeteksi anemia, melakukan pemeriksaan kesehatan sederhana, serta memantau kepatuhan siswi lainnya dalam mengonsumsi TTD.
"Untuk mendukung edukasi lebih lanjut, E-Buku Saku tentang anemia, yang berisi informasi mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasinya, didistribusikan kepada seluruh remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Gobang. Pemantauan konsumsi TTD juga dilakukan secara online melalui Google Form, memudahkan petugas kesehatan dalam mengawasi kepatuhan remaja putri terhadap program, tambah Kepala Puskesmas Gobang, Syamsu.
Grup WhatsApp yang melibatkan Duta Rematri, guru, dan tenaga kesehatan dibentuk sebagai media edukasi, konseling, dan diskusi terkait anemia. Selain itu, cek hemoglobin berkala dilakukan untuk memantau peningkatan kadar hemoglobin remaja putri dan mengukur keberhasilan program.
"Inovasi Jari Manis selaras dengan visi Puskesmas Gobang untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Dengan dukungan lintas sektor dan keterlibatan aktif pihak sekolah dan pemerintah setempat, Puskesmas Gobang optimis program ini akan berhasil menurunkan angka anemia pada remaja putri di Kabupaten Bogor, serta menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan siap menghadapi masa depan," tutupnya.