JASINGA – Dalam upaya meningkatkan penanggulangan dan pencegahan penyakit Tuberkulosis (TB), Puskesmas Curug telah meluncurkan inovasi terbaru, Call Center "Halo TeRu" (Halo TB Paru). Inovasi ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap informasi dan layanan kesehatan terkait TB, serta mendukung deteksi dini dan pengobatan yang lebih efektif. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB Mycobacterium tuberculosis, yang umumnya menyerang paru-paru namun juga dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya. Penyakit ini menyebar melalui udara, terutama dari penderita TB paru yang batuk. Menurut WHO Global TB Report 2020, sebanyak 10 juta orang di dunia menderita TB, dengan 1,2 juta kematian setiap tahunnya. Indonesia sendiri adalah salah satu negara dengan kasus TB tertinggi di dunia, dengan 845.000 kasus dan 98.000 kematian per tahun, setara dengan 11 kematian setiap jam. Meskipun terdapat upaya signifikan dalam pengendalian TB di Indonesia, masih ada tantangan besar. Dari jumlah kasus yang ada, hanya 67% yang ditemukan dan diobati, menyisakan sekitar 283.000 pasien TB yang belum mendapatkan pengobatan, sehingga berisiko menularkan penyakit kepada orang lain. Alih Yuliadi, Kepala Puskesmas Curug, menekankan pentingnya inovasi ini dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan terkait TB. Call Center 'Halo TeRu' adalah salah satu langkah penting untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi dan layanan kesehatan terkait TB. Harapannya dengan adanya layanan ini, lebih banyak pasien dengan gejala TB dapat terdeteksi dan segera mendapatkan pengobatan yang diperlukan. Masyarakat yang mengalami batuk selama lebih dari dua minggu dan tidak kunjung sembuh dapat segera menghubungi call center ini untuk mendapatkan arahan medis dan pemeriksaan lebih lanjut. "Inovasi Call Center "Halo TeRu" juga diharapkan dapat meningkatkan peran aktif masyarakat dalam mendukung petugas kesehatan dalam penemuan kasus TB. Melalui layanan ini, masyarakat yang mengalami gejala atau mengetahui seseorang dengan gejala TB dapat segera melaporkan dan berkonsultasi, memungkinkan penanganan kasus TB yang lebih cepat dan tepat, serta mengurangi risiko penularan di lingkungan sekitar," ujar Alih Yuliadi dr. Alfisyahrin, Penanggung Jawab Inovasi, menambahkan, dengan dukungan masyarakat dan kerjasama lintas sektor, kami optimis bahwa program ini akan berhasil meningkatkan cakupan penemuan kasus TB di wilayah kerja Puskesmas Curug. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat demi mencapai target Indonesia bebas TB pada tahun 2050. "Melalui Call Center "Halo TeRu," diharapkan masyarakat lebih mudah mengakses informasi, mendapatkan konsultasi, serta layanan kesehatan terkait TB tanpa harus datang langsung ke Puskesmas. Inovasi ini juga menjadi bagian dari upaya Puskesmas Curug dalam mendukung program pemerintah untuk percepatan eliminasi TB pada tahun 2030, tutup Alfisyahrin.