Sekda Minta Jajarannya Kolaborasi Wujudkan Kabupaten Bogor Bebas Stunting 2023

BABAKAN MADANG-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin minta jajarannya untuk berkolaborasi melalui tim koordinasi pelaksanaan aksi integrasi stunting mewujudkan Kabupaten Bogor bebas stunting tahun 2023. Hal tersebut ditegaskannya pada pertemuan review kinerja tim koordinasi pelaksanaan aksi integrasi stunting, di Bigland Hotel Sentul, Babakan Madang, Selasa (7/12/2021).

Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin menjelaskan, menangani stunting yang terpenting adalah kerja kolaborasi. Kita bareng-bareng wujudkan Kabupaten Bogor bebas stunting tahun 2023. Jadi tim koordinasi pelaksanaan aksi integrasi stunting ini programnya harus jelas, sasarannya jelas, data nya harus jelas, waktunya jelas, dan diagnosanya jelas. Misalkan desa A, itu berapa orang stuntingnya, namanya siapa, usianya berapa, semua data-data nya jelas dan penangananya pun jelas.

“Saya mengingatkan, ibu Bupati Bogor mencanangkan Kabupaten Bogor bebas stunting tahun 2023. Artinya kalau bebas stunting, tahun 2023, di akhir kepemimpinan Bupati Ade Yasin, sudah tidak ada yang stunting atau paling tidak, stunting ditangani dengan baik,” tandas Burhanudin.

Jadi, lanjut Burhanudin, Puskesmas berkolaborasi dengan Satgas dari SKPD, kita bareng-bareng diagnosa persoalan stunting ini. Saya kira, urusan diagnosa, urusan meneliti, itu tugas saudara yang biasa memeriksa pasien, jangan sampai salah diagnosa. Kolaborasi juga dengan pihak-pihak yang juga berperan sampai menyentuh lapisan masyarakat terbawah. Ada PKK, Dharma Wanita Persatuan, organisasi-organisasi wanita lainnya, mereka bisa menyentuh sampai kepada Posyandu-Posyandu.

“Kemudian, beberapa aset Pemkab Bogor ada di desa, saya Sekda sebagai penanggung jawab aset se-Kabupaten Bogor mempersilahkan, ada beberapa aset Pemda yang nganggur, bisa dimanfaatkan. Silahkan Dinas Ketahanan Pangan, Distanhorbun, dengan pak Camat, PKK kecamatan, PKK desa, manfaatkan lahan untuk tanaman yang bermanfaat dalam penanganan stunting,” ungkap Burhanudin.

Selanjutnya soal percepatan vaksinasi, tambah Burhanudin, kepada rekan-rekan Kepala Puskesmas yang hadir, dengan segala hormat saya ucapkan terima kasih. Mari kita sama-sama sampai akhir bulan ini jangan kendor, terus tingkatkan. Bismillah, mudah-mudahan di akhir tahun 2021 target kita tercapai sampai 70%.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina menerangkan, menangani persoalan stunting di Kabupaten Bogor, tahun 2021 teman-teman dari Puskesmas, SKPD seperti Dinas Ketahanan Pangan dan beberapa dinas lain berkolaborasi menurunkan stunting dengan target 16,58%. Hari ini kita sudah capai 10,48% namun data ini belum semua terinput. Mudah-mudahan 2021 angka penurunan stunting tercapai sesuai target.

“Upaya penanganan stunting di Kabupaten Bogor, bukan hanya dilakukan Dinas Kesehatan saja, melainkan seluruh dinas yang terkait dalam kegiatan ini sudah bekerja optimal menurunkan angka stunting, sesuai amanat Bupati Bogor, Kabupaten Bogor bebas stunting tahun 2023,” terang Mike.

Mike menambahkan, selanjutnya mengenai upaya percepatan vaksinasi di desa-desa, Alhamdulillah Kabupaten Bogor kini sudah PPKM level 2. Penurunan level PPKM ini artinya sudah ada kinerja yang baik dari Puskesmas yang didukung oleh TNI-Polri dan seluruh pihak.

“Jadi teman-teman Puskesmas dibantu TNI, Polri dan seluruh pihak sudah berusaha keras meningkatkan percepatan vaksinasi, juga memberikan penyuluhan yang luar biasa bagaimana agar kasus Covid ini tetap landai, bahkan hilang di bumi pertiwi Indonesia,” tandas Mike.