Perkuat Layanan Air Bersih dan Sanitasi, Pemkab Bogor Lakukan Kesepakatan Bersama USAID

BANDUNG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melakukan kesepakatan bersama dengan United States Agency for International Development (USAID). Penandatanganan dokumen rencana keberlanjutan program air minum, sanitasi, dan perilaku higiene dengan bersama lima pimpinan daerah kabupaten dan kota dampingan program USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) PLUS dilakukan Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Nuradi dan disaksikan langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Bogor, Iwan Setiawan, di Hotel Intercontinental, Bandung, Rabu (29/9/2021).

Wabup Iwan juga menerima dokumen hasil dan pembelajaran program kemitraan USAID IUWASH PLUS. Selain itu, Wabup Iwan juga menyaksikan, penandatanganan naskah perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Kabupaten Bogor, yang dilakukan Asisten Ekbang tentang implementasi konservasi sumber daya air pada kawasan imbuhan mata air di Kabupaten Bogor.

Direktur Perumahan dan Permukiman Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia, Tri Dewi Virgiyanti mengatakan, saya sangat mengapresiasi kerjasama yang sudah dilakukan, dan hasilnya sudah bisa kita rasakan. Air minum sanitasi sangat penting untuk membentuk SDM, dan kita ingin semua orang mendapatkan hak-nya mengakses sanitasi air minum. Akses yang kita tuju tentunya tidak hanya layak, tapi menuju akses aman dan lebih berkualitas di tahun 2030.

“Kalau kita bandingkan dengan negara tetangga, kita masih jauh di bawah, saya mengajak semua pihak di Jawa Barat untuk mempercepat target kita menuju kemandirian air minum, sanitasi, dan perilaku higiene yang berkelanjutan,” kata Tri.

Direktur Lingkungan Hidup USAID Indonesia, Brian Dusza menjelaskan, selama hampir 15 tahun, USAID bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki akses air bersih dan sanitasi bagi hampir 5 juta orang. Akses air minum dan sanitasi sangat penting untuk mendukung masyarakat yang sehat dan tangguh. Sayangnya perubahan iklim mengancam ketersediaan dan kualitas air baku bagi masyarakat miskin dan kelompok marginal.

“Program unggulan USAID IUWASH PLUS bekerja di 30 kota dan kabupaten untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi yang aman serta memperbaiki perilaku yang higiene masyarakat miskin yang ada di perkotaan. Kemitraan ini tidak akan berhasil tanpa kerjasama yang baik dan komitmen yang kuat dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” jelasnya.

Brian menambahkan, hari ini kita merayakan capaian dari kemitraan yang kuat selama lima tahun terakhir melalui program IUWASH PLUS untuk pembangunan sektor air, sanitasi, dan perilaku higiene di lima kota dan kabupaten se-Provinsi Jawa Barat. Yaitu Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Karawang.

“USAID sangat gembira bisa menjadi bagian dari kemitraan ini, bersama-sama kita memperkuat kemampuan pemerintah daerah menyediakan layanan air bersih dan sanitasi, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah. Aksi nyata kita akan memastikan bahwa generasi yang akan datang memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” ujarnya.

Berikutnya, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, Boy Imam Nugraha menerangkan, peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu diimbangi dengan akses terhadap pelayanan air minum dan sanitasi untuk memastikan kesehatan lingkungan. Pemenuhan akses air minum dan sanitasi memerlukan intervensi multi sektor dalam upaya meningkatkan akses pelayanan dasar masyarakat Jawa Barat.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan USAID yang telah mendorong dan memberikan pendampingan dalam upaya mewujudkan sanitasi untuk semua sejak tahun 2017 sampai sekarang,” terang Boy.

Boy berharap, semoga apa yang sudah kita upayakan, dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat jawa barat dengan terpenuhinya kebutuhan dasar seperti air minum, sanitasi, dan perilaku hidup sehat yang sesuai dengan standar yang berlaku.