Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Ade Yasin Lakukan Perpanjangan MoU Penggunaan Pusat Isolasi Kemang Dengan BPSDM Kemendagri RI

JAKARTA- Bupati Bogor, Ade Yasin lakukan penandatanganan perpanjangan kerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI tentang pinjam pakai tanah dan bangunan milik BPSDM Kemendargri RI sebagai Pusat Isolasi Terpadu (ISOTER) di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor untuk penanganan Covid-19, di Kantor BPSDM Kemendagri Jakarta Selatan, Selasa (28/9).

Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan perpanjangan kerjasama Pusat Isoter dilakukan sebagai upaya optimalisasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor. Dirinya juga mengungkapkan terima kasih kepada BPSDM Kemendagri RI yang telah mendorong optimalisasi pengendalian dan penanganan pandemi Covid-19 melalui peminjaman bangunan untuk dijadikan Pusat Isoter bagi pasien Covid-19.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya, Pusat Isoter Kemang beserta fasilitasnya sudah kita gunakan berjalan 2 tahun untuk menangani pasien Covid-19. Alhamdulilah masyarakat kami yang terpapar Covid-19 bisa sembuh setelah dilakukan perawatan di Pusat Isoter, salah satunya Pusat Isoter Kemang. Ini juga sebagai antisipasi karena menurut para pengamat mungkin akan ada gelombang 3 Covid-19, mudah-mudahan ini tidak terjadi, semakin kosong keterisian Pusat Isoter, itu jadi harapan kami, mudah-mudahan terus melandai kasusnya,” ungkap Bupati Bogor.

Ade Yasin menyatakan, selain itu percepatan vaksinasi juga gencar dilakukan untuk mencapai target 4,2 juta masyarakat Kabupaten Bogor atau 70% sudah melakukan vaksinasi hingga Desember mendatang.

“Dari pantauan perhari bisa mencapai 50-60 ribu orang yang divaksin, kalau melihat perkembangannya sekarang, saya kira November kita bisa selesaikan 70%, sehingga masyarakat bisa bekerja dan beraktivitas kembali dan kantor-kantor bisa dibuka dengan normal walaupun tetap dibuka dengan Protokol Kesehatan. Dengan adanya PPKM level 3, kita tetap membatasi diri dengan kegiatan-kegiatan yang tidak penting keluar, apalagi sekarang sudah diwajibkan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi masuk ke mall dan tempat-tempat wisata. Dipastikan sudah divaksin semua dan sehat semua,“ jelas Ade Yasin.

Lebih lanjut Bupati Bogor menjelaskan, Pusat Isoter Kemang sudah sesuai dan memenuhi syarat yang ditetapkan serta dikonsultasikan dengan Kemenkes RI, bahkan sudah sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit Kelas D. Berpedoman aturan Kemenkes tentang klasifikasi rumah isolasi. Bahkan bisa disetarakan dengan rumah sakit, karena fasilitasnya sudah lengkap, ada tempat Hepa Filter, ruang ICU, oksigen, ruang UGD dan lainnya.

“Selain OTG juga bisa dibawa kesana, karena sudah ada layanan farmasi dan labotarium dengan total kapasitas 84 tempat tidur dan bisa menginap di situ semua. Kalau OTG minimal harus 14 hari di situ tetapi kalau 10 hari bisa pulang kalau kondisinya sudah membaik, tetapi kalau kondisinya memburuk kita bawa ke rumah sakit terdekat. Alhamdullilah alumni dari sini tidak ada yang meninggal. Jadi yang meninggal itu biasanya telat di bawa ke rumah sakit lalu memang sudah terserang paru-parunya. Kalau dari Isoter, Alhamdullilah tidak ada yang meninggal, ini saya sangat apresiasi sekali karena ini sesuatu yang sangat baik sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman bisa isolasi di Isoter,” terangnya.

Selanjutnya, Kepala BPSDM Kemendagri RI, Teguh Setyabudi mengatakan, penandatangan perpanjangan kerjasama merupakan perpanjangan ketiga untuk penggunaan Pusat Isoter Oktober-Desember. Itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan, mudah-mudahan tidak terjadi gelombang ketiga.

“Dengan kasus yang terus melandai, mudah-mudahan pandemi segera berakhir. Meskipun tidak ada satupun yang tahu pandemi ini kapan berakhirnya. Perpanjangan kerjasama ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Jika pandemi telah berakhir tempat itu bisa digunakan kembali sebagai pusat pelatihan bagi para ASN, juga sebagai pusat pendidikan, dan pengajaran,” tandasnya.