Cibinong, Kompim – Pemerintah Kabupaten Bogor tengah mempersiapkan pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXII Tahun 2025 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Jadi Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti.

Dalam upaya memastikan kelancaran persiapan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, memimpin rapat persiapan pencanangan BBGRM XXII pada Selasa, (20/5/2025). Pelaksanaan BBGRM XXII ini merupakan program strategis Pemerintah Kabupaten Bogor yang bertujuan memperkuat semangat gotong royong masyarakat dalam mendukung pembangunan daerah.

BBGRM di Kabupaten Bogor hadir dengan tujuan utama menumbuhkan dan memperkuat semangat gotong royong dalam masyarakat, dengan fokus pada penguatan persatuan dan kesatuan dalam pembangunan daerah. Selain mempererat tali silaturahim antarwarga, BBGRM juga berperan melestarikan nilai-nilai budaya bangsa yang menjadi bagian penting dari sistem sosial masyarakat, khususnya di tingkat desa dan kelurahan. 

Kegiatan ini juga berfungsi memperkokoh integritas sosial dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui tradisi gotong royong yang telah menjadi warisan turun-temurun masyarakat Bogor, yang tetap lestari meskipun ada pengaruh budaya luar yang dapat memengaruhi kehidupan masyarakat timur.

BBGRM akan dimulai dari tingkat desa dengan rentang waktu kegiatan berlangsung dari tanggal 2 hingga 31 Mei 2025. Dalam rangkaian kegiatan ini, akan dipilih 10 nominator Desa Pelaksana Gotong Royong Terbaik tingkat Kabupaten Bogor. Dari nominator tersebut, akan ditetapkan 4 desa terbaik sebagai pemenang utama di tingkat kabupaten. Tahun ini, Kecamatan Citeureup ditunjuk sebagai lokasi fokus pelaksanaan BBGRM tingkat Kabupaten Bogor.

“Harapannya kegiatan ini tidak hanya sekedar kegiatan satu kali lalu selesai begitu saja. Harapannya adalah bahwa kegiatan ini berkelanjutan, agar lingkungan menjadi selalu bersih dan rapi,” ungkap Ajat.

Ajat, menyatakan, “Dalam pelaksanaan BBGRM ini, tidak hanya desa terbaik yang akan dipilih, tetapi juga akan diidentifikasi desa-desa dengan capaian nilai yang masih kurang. Desa yang meraih predikat terbaik akan diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi, sementara desa dengan nilai rendah akan mendapatkan perhatian dan penanganan lebih lanjut. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memicu semangat seluruh desa dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan gotong royong," pungkas Ajat. (nps – ed.swa).