Ciomas, Kompim – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menghadiri penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor dengan badan usaha swasta pada 15 Mei 2025. Acara ini menjadi momentum penting untuk pengembangan layanan air minum di wilayah yang memiliki sumber mata air bersejarah Ciburial, yang telah beroperasi sejak 1922 dan pernah digunakan untuk mengairi Istana Bogor dan Istana Merdeka Jakarta. Pemerintah Kabupaten Bogor menilai potensi besar dari 12 sumur di lokasi tersebut, sembilan di antaranya peninggalan Belanda dan tiga lainnya dibangun sejak 1995, sehingga menetapkan Ciburial sebagai cagar budaya yang harus dilestarikan.

Direktur Utama Perumda, Tedi Kurniawan, menjelaskan bahwa air minum merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, namun saat ini cakupan layanan baru mencapai 12,51% secara administrasi dan 31,31% dari populasi di 29 dari 40 kecamatan. Untuk memperluas layanan, Perumda mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui skema kerja sama Business to Business dengan badan usaha swasta, dengan investasi diproyeksikan mencapai tiga triliun rupiah hingga 2030.

Beberapa badan usaha telah ditetapkan sebagai calon pemrakarsa, antara lain PT Tirta Royal Nusantara (Babakan Madang, Sukaraja), PT Moya Indonesia (Cigombong, Cijeruk, Caringin), PT Panca Jasa Lingkungan (Ciampea, Dramaga), dan PT PAM Jaya yang fokus pada pengurangan kehilangan air di SPAM Ciburial. Pengembangan ini diharapkan meningkatkan cakupan layanan administratif menjadi 15,09% dan cakupan teknis menjadi 37,40%.

Bupati Rudy menegaskan komitmen pemerintah membuka peluang investasi seluas-luasnya dalam lima tahun ke depan untuk memperluas layanan PDAM yang saat ini baru menjangkau 30% dari 5,8 juta penduduk Kabupaten Bogor. Ia berharap kerja sama ini berjalan lancar dan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat. "Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Bogor, saya mengapresiasi langkah positif ini," tutup Rudy.

Dengan langkah strategis ini, Kabupaten Bogor berupaya mewujudkan visi menjadi daerah istimewa dan gemilang melalui percepatan pembangunan infrastruktur dasar, khususnya akses air minum bagi seluruh warganya. (nps – ed.swa).