Cibinong, Kompim – Bupati Bogor Rudy Susmanto secara resmi melepas petugas pengamanan hewan qurban pada Selasa (27/5/2025), untuk menyambut perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H, yang akan datang dalam dua minggu ke depan.
Dalam sambutannya, Rudy menyoroti tantangan besar yang dihadapi para pelaku peternakan selama dua tahun terakhir akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang sempat merebak hampir ke seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan petugas pengamanan hewan qurban dinilai sangat penting untuk memastikan hewan qurban dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit.
Pemkab Bogor dalam hal ini membentuk tim pengamanan hewan qurban melalui kolaborasi dengan IPB University, para mahasiswa dan mahasiswi, serta sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam menjaga kualitas dan kesehatan hewan qurban yang akan disalurkan kepada masyarakat.
“Ini adalah ladang pahala dan amal ibadah bagi kita semua. Sebagai Bupati, saya sangat mengapresiasi, merasa bangga, dan terhormat berada di tengah Bapak dan Ibu sekalian. Kami ucapkan selamat bertugas. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa menyertai dan meridhai perjalanan kita semua,” ujar Rudy.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Nurhayati, yang memaparkan laporan terkait pembentukan dan kegiatan tim pengamanan hewan qurban tahun 2025.
Ia menjelaskan bahwa tim tersebut terdiri dari 224 orang, yang meliputi 78 orang dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, 28 orang dari Petugas Penyuluh Swadaya (PPS), 100 orang mahasiswa dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, 5 orang dari Kementerian Pertanian, 3 orang dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, serta 10 orang dokter hewan praktik yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat.
Lebih lanjut, Nurhayati memaparkan bahwa selain pembentukan tim, telah dilakukan vaksinasi terhadap hewan ternak ruminansia besar seperti sapi dan kerbau, serta ruminansia kecil seperti domba dan kambing. Vaksinasi ini dilakukan pada Mei 2025 di peternakan rakyat dengan total 2.000 dosis yang diberikan dalam dua tahap. Vaksinasi PMK direncanakan berlangsung dari Mei hingga November 2025.
Pemkab Bogor juga telah menyediakan fasilitas pemotongan hewan qurban di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik pemerintah, yakni RPH Cibinong, Jonggol, dan Galuga.
Sebagai langkah edukasi dan pencegahan, Diskanak telah melakukan sosialisasi pelaksanaan penanganan hewan qurban melalui surat edaran yang disebarkan ke kecamatan dan kelurahan. Sosialisasi ini dilakukan melalui media cetak, elektronik, dan Radio Tegar Beriman.
Selain itu, diadakan pula workshop pengembangan kader penanganan hewan qurban yang diikuti oleh 35 peserta dari unsur Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan panitia qurban.
Setelah sosialisasi, dilakukan pemeriksaan kesehatan calon hewan qurban di berbagai lokasi seperti tempat penggemukan, pasar tumpah, penampungan hewan, serta lapak-lapak hewan pinggir jalan. Pemeriksaan ini berlangsung dari 6 Mei sampai dengan 5 Juni 2025.
Hingga saat ini, telah diperiksa 1.900 ekor sapi dan 523 ekor domba. Pemeriksaan bertujuan memastikan bahwa hewan yang akan dikurbankan dalam kondisi sehat, layak, dan bebas dari penyakit menular seperti PMK.
“Sempat muncul isu terkait PMK, namun setelah dilakukan kunjungan dan pemeriksaan menyeluruh, alhamdulillah hingga saat ini tidak ditemukan adanya kasus penyakit tersebut pada hewan qurban yang diperiksa,” jelas Nurhayati.
Ia juga menyampaikan harapan agar dapat menghadirkan juru sembelih yang tergabung dalam Juru Sembelih Halal (Juleha), yakni juru sembelih yang memenuhi standar kehalalan sekaligus menjamin proses penyembelihan yang aman, sehat, utuh, dan sesuai dengan prinsip kesehatan masyarakat veteriner.
“Monitoring akan dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga dinas dan kabupaten,” imbuh Nurhayati.
Dengan berbagai langkah preventif dan kolaboratif yang telah dilakukan, Pemkab Bogor berharap pelaksanaan Idul Adha 1446 H dapat berlangsung dengan lancar, aman, dan sesuai syariat. “Kesehatan hewan qurban menjadi prioritas utama demi menjamin keselamatan masyarakat serta menjaga kepercayaan umat dalam menjalankan ibadah qurban,” tutup Nurhayati. (nps – ed.swa).