Ciawi, Kompim – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, secara resmi meresmikan tiga Pos Polisi (Pospol), yakni Pospol Soebianto, Pospol Gadog, dan Pospol Hoegeng, serta melakukan pemberian nama Jalan Jenderal Hoegeng. Kegiatan peresmian ini dilaksanakan di Pospol Gadog pada Selasa (17/6/2025).

Ruas jalan raya Gadog – Ciawi, yang merupakan salah satu ruas jalan nasional yang strategis dengan Panjang ruas jalan 2,8 KM, yang kini berganti nama Jalan Jenderal Hoegeng, awalnya dikenal dengan jalan raya M. Toha.

Bupati Rudy menyampaikan rasa bangga dan hormatnya atas momentum bersejarah ini. Ia menuturkan bahwa peresmian ini bukan hanya bermakna bagi institusi Polri, melainkan juga memiliki arti penting bagi Pemerintah Kabupaten Bogor dan seluruh masyarakat Kabupaten Bogor.

“Kita melihat Pospol Gadog selama ini menjadi pos polisi yang ikonik. Saat Hari Raya Idulfitri, Iduladha, libur nasional, Sabtu dan Minggu, keberadaannya selalu menjadi perhatian dan perbincangan nasional,” jelas Rudy.

Rudy turut menyampaikan apresiasi khusus terhadap Kapolres Bogor yang dinilainya berhasil memberikan sentuhan dan warna baru pada tahun 2025, salah satunya dengan meninggalkan warisan yang berarti melalui pembangunan dan penamaan Pospol Soebianto. “Saya bangga karena tahun ini kita memiliki Kapolres yang mampu memberikan warna dan sentuhan baru. Beliau meninggalkan warisan yang luar biasa melalui Pospol Soebianto,” tambahnya.

Alasan di balik rasa bangga dan hormat terhadap nama Soebianto ini bukanlah tanpa alasan. Soebianto dan kakaknya, Suyono Joyoadikusumo, adalah dua bersaudara pejuang bangsa yang gugur dalam pertempuran heroik di Lengkong pada tahun 1946.
 
Menambah kekuatan nilai sejarah, di Pospol Soebianto turut dipasang sebuah sajak peninggalan Soebianto yang menggugah semangat kebangsaan yang berisi: “Kita tidak sendirian, beribu-ribu orang bergantung kepada kita. Rakyat yang tak pernah kita kenal, rakyat yang mungkin tak akan pernah kita kenal, tetapi apa yang kita lakukan sekarang, akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka.”

Lebih lanjut, Rudy menegaskan bahwa saat ini masyarakat tidak lagi diajak untuk bertempur seperti para pejuang di tahun 1946. Tidak ada lagi tuntutan untuk mengorbankan darah, jiwa, dan raga sebagaimana yang dilakukan para pahlawan terdahulu.

Namun, menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana kita tetap mengenang dan meneruskan semangat perjuangan mereka. Meskipun para pejuang telah tiada, semangat mereka tetap hadir dan hidup dalam perjuangan masyarakat masa kini.

“Terima kasih banyak kepada Kapolres Bogor, yang didukung juga oleh Kapolresta Bogor serta Polda Jawa Barat. Terima kasih atas langkah yang sangat menginspirasi kami semua. Semua bangunan yang telah dibangun ini semoga bisa menjadi sarana edukasi dan informasi sejarah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor,” tutup Rudy dalam sambutannya. (nps – ed.swa).