Pengambilan Sumpah Oleh Bupati Bogor Kepada Sektor Pendidikan, Nakes dan Tenaga Fungsional

CIBINONG – Bupati Bogor, Ade Yasin lantik 663 tenaga fungsional Kabupaten Bogor, di Ruang Serbaguna I Setda Kabupaten Bogor, Senin (8/3). Tenaga fungsional terdiri dari 222 Kepala Sekolah, 101 Kepala Puskesmas, 340 pejabat fungsional (254 tenaga kesehatan, 41 tenaga pendidik, dan 45 tenaga teknis). Bupati Bogor berharap rotasi dan mutasi itu bisa menjadi penguatan bagi Puskesmas dan dunia pendidikan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dimasa pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor.

Ade Yasin menuturkan, pandemi Covid-19 merupakan masa yang penuh tantangan bagi sektor kesehatan dan sektor pendidikan di Kabupaten Bogor. Dimasa pandemi Covid-19 keberadaan Puskesmas dan sektor pendidikan jadi garda terdepan di tengah masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-19 di Kabupaten Bogor. Tenaga kesehatan dan tenaga pendidik berjibaku memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tenaga kesehatan berupaya melindungi agar masyarakat tetap sehat melalui penanganan kesehatan, Testing, Tracking dan Tracing (3T), sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan selama pandemi, sedangkan tenaga pendidik berupaya memberikan pengajaran yang optimal melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Selamat bertugas, dimanapun anda ditempatkan, jalankan tugas dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Semoga bisa mendapatkan simpati dari masyarakat, dengan pelayanan dan kinerja yang optimal,” ujar Bupati Bogor.

Lanjut Ade menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 PJJ perlu dioptimalkan, untuk itu Kepsek dituntut mampu melayani, mendorong kreatifitas dan efektifitas pembelajaran. Menjadikan sekolah menyenangkan khususnya ditengah pandemi Covid-19 dengan pola PJJ, sehingga PJJ bukan sekedar transmisi pengetahuan, tapi bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik.

“Lakukan inovasi dan tingkatkan kreatifitas. Mudah-mudahan di tempat baru akan ada penyegaran sehingga bisa lebih meningkatkan kinerja, serta optimal dalam memberikan pengajaran kepada masyarakat melalui PJJ. Kami juga telah memasang wifi di 240 titik blank spot, sebagai upaya mendukung terselanggaranya PJJ dengan baik,” tambah Ade.

Menurutnya, ke depan ia akan melakukan pembinaan baik guru dan tenaga kesehatan dengan pola menempatkan tempat tugas berbasis rumah tinggal. “Kalau ada guru tinggalnya di Tanjungsari, tapi ditugaskannya di Parung, selain jarak, ongkos juga waktu jadi kendala. Mudah-mudahan penempatan guru dan tenaga kesehatan berbasis rumah tinggal, mereka bisa bekerja dengan maksimal,” ungkapnya.

Ade yasin menambahkan, keberadaan pejabat fungsional sebagai tenaga ahli yang profesional, berperan penting dalam membentuk birokrasi yang kaya fungsi. Para pejabat fungsional memiliki keterampilan spesifik dan bekerja sesuai dengan keahlian, minat dan pilihannya sendiri, oleh karena itu sudah semestinya memiliki perhatian yang besar serta berdedikasi tinggi terhadap tugas yang diembannya.

“Kami berharap, pejabat fungsional bisa bekerja dan melayani masyarakat dengan lebih efektif, inovatif dan lebih profesional,” tukas Ade.