Ade Yasin Berharap Peringatan Hari Ibu Ke-93 Jadi Momentum Meningkatkan Kiprah dan Kontribusi Dalam Pembangunan

CIBINONG – Bupati Bogor, Ade Yasin hadiri Peringatan Hari Ibu Ke-93 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Tingkat Kabupaten Bogor, di Auditorium Setda, Rabu (22/12). Bupati Bogor berharap Peringatan Hari Ibu jadi momentum dalam meningkatkan semangat perempuan Kabupaten Bogor untuk terus berkiprah dan berkontribusi dalam pembangunan.

Sebagai informasi, turut hadir juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Komandan Korem 061 Surya Kencana, Komandan Kodim 0621, Komandan Lanud Atang Sanjaya, Ketua Pengadilan Negeri Bogor, Kapolres Bogor atau yang mewakili, Kajari atau yang mewakili, Kemenag atau yang mewakili, Kepala cabang BJB, Ketua TP PKK Kabupaten Bogor, Ketua Gabungan Organisasi Wanita, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengungkapkan, Kongres Perempuan pertama pada 22 Desember Tahun 1928, menandai tonggak perjuangan perempuan Indonesia dalam mengambil peran, dalam pembangunan Indonesia. Dalam konteks ini, Peringatan Hari Ibu di Kabupaten Bogor jadi momentum untuk mengobarkan semangat perempuan Kabupaten Bogor untuk terus berkiprah dan berkontribusi dalam pembangunan. Kaum perempuan kini dituntut untuk sadar dan berperan aktif di berbagai bidang dan memiliki kesempatan yang sama dengan kaum lelaki di dunia politik, pemerintahan, pendidikan, sosial-ekonomi, dan lain-lain. Tergantung sejauh mana dia mampu memberdayakan dirinya dan meraih kesempatan untuk maju.

“Selamat Hari Ibu bagi perempuan se-Kabupaten Bogor dimanapun berada. Sesuai tema Nasional Hari Ibu tahun ini, “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”. Semoga kaum perempuan senantiasa semangat untuk terus memberdayakan dirinya demi Indonesia maju,” tutur Ade Yasin.

Lanjut, Ade Yasin menambahkan, bahwa kiprah para ibu, terutama di masa pandemi Covid-19 sangat luar biasa. Para ibu memiliki peran ganda di samping menjadi ibu rumah tangga, juga menjadi guru selama anak belajar daring, mendampingi suami, mendukung ketahanan ekonomi keluarga, menjaga keluarga dari Covid-19, agent of change, perilaku hidup bersih sehat, berorganisasi, berkarir, sebagai tenaga medis untuk keluarga, dan lain sebagainya.

Katanya sebagai informasi, di masa pandemi Covid-19 ini kontribusi peran perampuan sangat besar dalam membantu penanganan Covid-19. Berdasarkan data jurnal LIPI pada April 2020, dari total perawat kesehatan penanganan Covid di Indonesia, 71% perempuan dan 29% laki-laki. Angka ini tidak jauh berbeda dengan data tenaga kesehatan global WHO, 70% perempuan dan 30% laki-laki.

“Hal ini memperlihatkan kontribusi nyata dari perempuan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia dan di seluruh dunia. Perempuan sekarang memimpin kampanye global untuk mendorong kesetaraan akses terhadap vaksin, karena pada Covax AMC atau forum 92 negara berkembang dengan negara donor untuk pengadaan dan distribusi vaksin, semua CO Chair Covax AMC adalah perempuan, yaitu, Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno Marsudi, Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Karina Gould, dan Menteri Kesehatan Ethiopia, Lia Tadesse. Semuanya itu adalah perempuan,” terang Bupati Bogor.

Ade Yasin menjelaskan, di bidang pemulihan ekonomi, data Kemenko PMK pada Juli 2020 sekitar 60% UMKM Indonesia dikelola oleh perempuan, dengan 3 sektor yang dikuasai yaitu fashion, kuliner, dan kriya. Artinya, dalam pembangunan ekonomi nasional, kaum perempuan memiliki peran penting dan strategis dan sangat berjasa dalam menopang ekonomi keluarga.

“Hari ibu didedikasikan untuk seluruh perempuan yang tidak pernah lelah berjuang untuk keluarga dan berkarya dengan semangat serta memberikan dampak positif bagi lingkungan, meski di tengah situasi pandemi Covid-19. Mari kita jadikan, Peringatan Hari Ibu ke-93 sebagai momentum untuk membangun kesadaran akan pentingnya kerja nyata dan kolaboratif dari semua pihak untuk mendorong kemajuan perempuan Indonesia. Saya juga ucapkan selamat ulang tahun GOW yang ke-29, semoga semakin berdaya dalam mengembangkan inisiatif dan partisipatif dalam pembangunan perempuan di Kabupaten Bogor,” imbuhnya.

Selanjutnya, Ketua GOW Kabupaten Bogor, Lilis Hayatun Nafsiah mengungkapkan, menilik ke sejarah kaum perempuan mulai bangkit sejak gema sumpah pemuda dan lantunan lagu Indonesia Raya pada tanggal 12 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia menggugah semangat para pimpinan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satuan wadah mandiri. Kemudian pada tahun 1938, Kongres Perempuan Indonesia di Bandung menyatakan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu sekaligus dijadikan tonggak sejarah bagi kesatuan pergerakan perempuan Indonesia.

“Sehingga Peringatan Hari Ibu ini tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu tapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat, dan sebagainya. Juga jadi momen untuk mengingatkan seluruh rakyat Indonesia terutama generasi muda akan makna hari ibu sebagai hari kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak dipisahkan dari kebangkitan perjuangan bangsa,” tutup Lilis.